Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Alasan Bijak Memperhitungkan Batasan Bercanda di Tempat Kerja

ilustrasi bercanda tawa (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Interaksi dengan rekan kerja berperan penting terhadap produktivitas masing-masing. Bercanda memang jadi salah satu cara untuk mempererat hubungan. Namun, ada etika yang perlu diperhatikan, itulah sebabnya miliki dan ketahui batasannya.

Pahami batasan bercanda di lingkungan kerja, agar tercipta keharmonisan dan sikap-sikap profesional. Mari, bahas lebih lanjut terkait enam alasan berikut, betapa pentingnya bijaksana memperhitungkan batasan bercanda di tempat kerja.

1.Untuk menciptakan lingkungan kerja yang profesional

ilustrasi bekerja secara profesional (pexels.com/fauxels)

Bukan gak boleh, namun tahu tempat dan waktunya, saat semuanya sedang terlihat sibuk, janganlah membuat orang sekitar terkejut dengan candaan-candaan. Ketika memperhitungkan waktu dan tempatnya, maka itu juga membantu menjaga kesan profesionalmu di mata yang lainnya. Bercanda sesuai konteks dan gak setiap saat selama bekerja, mencerminkan sikap yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya.

2.Menghindari salah paham

ilustrasi interaksi di tempat kerja (pexels.com/Moe Magners)

Kesalahpahaman hingga konflik di tempat kerja, juga bisa berasal dari kebiasaan bercanda yang kelewat batas. Sering memunculkan sikap-sikap gak jelas, di saat orang sekitar sedang fokus, bukannya lucu, malah jatuhnya ambigu. Rekanmu bisa memahaminya dengan pola pikir berbeda. Niatmu menghibur biar disukai sekitar, malah mereka pada kabur karena konsentrasinya terganggu.

3.Sebagai bentuk menghormati rekan kerja

ilustrasi sikap saling menghormati (pexels.com/RF._.studio)

Di tempat kerja, ada beragam latar belakang orang, nilai-nilai, dan sikap. Penting untuk tepat kalau mau melempar candaan di lingkungan kerja. Ini sebagai bentuk menghormati perbedaan, sehingga lingkungannya kondusif dan harmonis.

Batasan bercanda gak hanya tentang waktu, tapi juga terkait topik-topik yang diangkat. Hindari obrolan sensitif supaya gak ada yang tersinggung sampai sakit hati.

4.Menjaga produktivitas

ilustrasi produktif dalam bekerja (pexels.com/Yan Krukov)

Gak tahu batasannya bercanda di tempat kerja, akan merusak produktivitas bersama. Pekerjaanmu gak tuntas, rekan kerja lainnya juga gak bisa fokus dengan apa yang sedang dijalankan.

Ketahui batasannya untuk menjaga dan meningkatkan produktivitas bersama. Dengan begitu, alur kerjanya juga gak terganggu. Nanti kalau sudah jam istirahat, barulah makan sambil bercerita lucu untuk melepas penat dan menyegarkan pikiran.

5.Agar konflik bisa diminimalkan

ilustrasi sebuah konflik dalam hubungan kerja (pexels.com/Alena Darmel)

Potensi konflik yang timbul akibat ulahmu yang suka bercanda tanpa batas, bisa merusak keharmonisan di tempat kerja. Jika ada yang sampai tersinggung, maka suasananya jadi tegang dan saling canggung. Jangan sampai muncul pertemanan yang terkotak-kotak, karena biasanya ada saja yang hobi mengadu domba.

6.Supaya gak ada yang dirugikan

ilustrasi orang bersedih (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Baik kamu maupun rekan lainnya, jika saling tahu batasan dalam bercanda saat di tempat kerja, ini akan menjaga keutuhan dan kekompakan. Saling mendukung dan menghargai, sehingga gak ada yang sampai merugi.

Sebab, dari bahan candaan jika sampai terdengar oleh biang gosip, ini bisa bergulir menjadi bola fitnah yang terus menggelinding dan memanas. Kasihan pihak yang tak tahu apa-apa, hubunganmu dengannya juga jadi renggang, makanya jangan kelewatan kalau bercanda, sekalipun sebatas kata-kata.

Mari, saling kompak dan menghargai. Bercanda tidaklah dilarang, asal tahu batasan-batasannya, apalagi ini di tempat kerja. Penting untuk menjaga etika profesional dengan bijak supaya relasinya sehat dan bisa mencapai kinerja optimal.

Kalau mau bercanda yang asyik banget sambil tertawa terbahak-bahak, nanti saja setelah pulang kerja kalian hangout bareng. Nongkrong asyik sambil ngobrol-ngobrol yang positif, hindari bercanda namun ujungnya menggosip, itu sama saja gak baik, sekalipun yang jadi bahan gosip sedang gak ada di situ, hindari karena menjadikan keburukan orang sebagai bahan candaan menunjukkan kamu masih belum paham batasan. Semoga semakin bijak dan pilih circle rekan kerja yang sehat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fajar Laksmita
EditorFajar Laksmita
Follow Us