ilustrasi freelancer (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Perkembangan teknologi membuka peluang bagi gen Z untuk bekerja secara fleksibel. Banyak dari mereka yang menjadi freelancer, digital nomad, atau karyawan remote. Gaya kerja ini memungkinkan mereka untuk bekerja sambil traveling, tanpa harus terikat di satu tempat.
Hal ini membuat traveling bukan lagi dianggap sebagai liburan mewah, tapi justru menjadi bagian dari gaya hidup gen Z. Mereka bisa bekerja dari Bali selama sebulan, lanjut road trip ke Jawa Timur, atau bahkan backpacking keliling Asia, sambil tetap produktif. Pengalaman seperti ini jelas lebih mengesankan daripada membeli barang yang hanya bisa dinikmati sesaat.
Itulah lima alasan gen Z lebih menyukai traveling daripada membeli barang mewah. Bagi mereka, kesuksesan bukan lagi soal seberapa banyak barang mewah yang dimiliki, tapi tentang seberapa kaya pengalaman yang telah dijalani.
Traveling jadi pilihan utama karena menghadirkan kebahagiaan yang lebih otentik, penuh makna, dan pastinya penuh momen berharga yang layak dikenang dan dibagikan. Gimana, menurut kamu relate juga, nggak?