Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Cara Menghentikan Kebiasaan Konsumtif Lebaran, Sesuaikan Prioritas!

ilustrasi gaya hidup konsumtif (pexels.com/Max Fischer)

Pernahkah kamu membeli barang secara berlebihan tanpa memikirkan fungsinya? Tanpa sadar kita menjadikan hal buruk ini sebagai kebiasaan. Perilaku konsumtif akan semakin terlihat saat menyambut momentum lebaran. Contohnya kamu membeli barang-barang fashion secara berlebihan hanya untuk mengikuti tren. Tapi siapa yang bisa menjamin kebiasaan buruk ini akan berlalu dengan cepat?

Gaya hidup hedon, flexing, dan pemborosan ini tanpa sadar terbawa dalam jangka panjang. Kamu menjadikan ini sebagai hal yang wajib dilakukan. Padahal, kehidupan konsumtif akan merusak keseimbangan finansial. Lantas, bisakah kita berusaha keluar dari kebiasaan tersebut? Kamu hanya perlu melakukan empat cara ini. Selamat berjuang keluar dari kebiasaan konsumtif!

1. Evaluasi kembali pengeluaran selama lebaran

ilustrasi mata uang rupiah (pixabay.com/ekaonug)

Lebaran adalah momentum yang hanya terjadi satu tahun sekali. Tidak heran jika kita berusaha mengistimewakan momen ini dengan berbagai cara. Misalnya dengan belanja pernak-pernik dan bermacam barang fashion secara berlebihan. Tapi apa jadinya jika gaya hidup konsumtif yang diterapkan selama lebaran justru berlangsung setelahnya?

Kita harus sadar untuk segera menghentikan kebiasaan konsumsi tersebut agar tidak semakin berlanjut. Saatnya kamu mengevaluasi kembali pengeluaran yang berlangsung selama momentum lebaran. Identifikasi mana yang benar-benar diperlukan dan mana yang hanya impulsif. Dari hasil evaluasi ini kamu bisa mengambil keputusan yang tepat karena sudah mengetahui gambaran kondisi keuangan secara jelas.

2. Kurangi pengaruh iklan dan media sosial

ilustrasi belanja online (pexels.com/Cottonbro studio)

Saat momen lebaran, mungkin kamu sudah tidak asing dengan berbagai macam iklan yang muncul di media sosial. Belum lagi diskon dan promo menarik dari e-commerce. Terutama yang berkaitan dengan barang-barang fashion. Tapi yang menjadi persoalan, gaya hidup konsumtif selama lebaran justru dijadikan sebagai kebiasaan dalam jangka panjang.

Di sinilah yang harus kamu lakukan jika ingin menghentikan kebiasaan konsumsi tersebut agar tidak mengganggu keuangan. Saatnya mengurangi pengaruh iklan dan media sosial yang mendominasi. Kamu bisa melakukan unfollow untuk akun-akun tertentu yang dapat mempengaruhi keinginan berbelanja. Kurangi browsing di marketplace online tanpa tujuan jelas agar tidak tergoda oleh belanja impulsif.

3. Kembali ke pola keuangan yang normal

ilustrasi sedekah (freepik.com/Molasislamic)

Apakah selama momentum lebaran kamu merasa kondisi keuangan tidak seimbang? Bahkan pengeluaran lebih besar dari pemasukan yang seharusnya. Jika ini terjadi hanya pada momentum lebaran mungkin masih bisa dimaklumi. Tapi bagaimana jadinya jika kebiasaan konsumtif tersebut menjadi rutinitas yang terus berlanjut sampai kemudian hari?

Berusaha keluar dari kebiasaan konsumtif selama lebaran adalah keharusan. Dalam situasi tersebut, kamu harus kembali ke pola keuangan yang normal. Setelah lebaran, langsung kembali ke anggaran bulanan seperti biasa. Hindari berbelanja hanya karena kebiasaan atau hanya karena melihat diskon pasca lebaran.

4. Berfokus pada pengalaman, bukan barang

ilustrasi sosok kreatif (pexels.com/Gustavo Fring)

Menghentikan kebiasaan konsumtif selama lebaran memang tidak mudah. Kita terlanjur dimanjakan dengan kemewahan dan pengeluaran tanpa batas. Tapi cara mengelola keuangan demikian ini pada akhirnya justru menimbulkan penyesalan. Karena menuruti kebiasaan konsumtif, kebutuhan justru tidak terpenuhi. Bahkan tidak menutup kemungkinan kita akan terjebak pada utang.

Lantas, bagaimana cara menghentikan kebiasaan konsumtif selama lebaran? Kamu hanya perlu berfokus pada pengalaman, bukan barang. Pilihlah kegiatan yang produktif namun tidak membebani kondisi keuangan. Ingat bahwa kebahagiaan setelah lebaran tidak harus datang dari kebiasaan belanja tanpa batas. Ini akan membantu mengembalikan kondisi keuangan yang sebelumnya sempat carut-marut.

Kebiasaan konsumtif selama lebaran memang menjadi jebakan yang dapat mengganggu kestabilan finansial. Jika situasi ini terus berlanjut, tentu kita akan menghadapi kehidupan yang carut-marut. Sesegera mungkin, kebiasaan konsumtif selama lebaran harus segera dihentikan. Dengan langkah-langkah di atas, kamu bisa mengendalikan sikap konsumtif sehingga kondisi keuangan kembali terjaga seperti semula.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us