Kita seringkali melihat ketidaksempurnaan sebagai bagian paling dibenci. Ketidaksempurnaan juga kerap diidentikkan dengan simbol kegagalan. Kita lupa dengan fakta bahwa setiap orang pasti memiliki celah dan kekurangan. Sejatinya, ketidaksempurnaan tidak perlu dipermasalahkan berlarut-larut. Terlebih menuduh diri sebagai individu yang tidak layak memperoleh kebahagiaan secara utuh.
Sebagai manusia, kita perlu merayakan sisi ketidaksempurnaan yang hadir. Memiliki kekurangan dan kelemahan bukan berarti tidak pantas dihargai. Menjadi orang yang masih enggan merayakan ketidaksempurnaan, saatnya merenungkan empat alasan di bawah ini. Pantaskah kita menjadikan sisi ketidaksempurnaan sebagai alasan untuk menghakimi diri?