ilustrasi lingkungan toksik (pexels.com/RDNE Stock Project)
Jika boleh memilih, setiap orang tentu menginginkan lingkungan kerja yang ideal. Orang-orang di dalamnya tidak hanya mampu menuntut. Namun juga menjelma menjadi support system nyata. Tapi tanpa disadari, pola dan kebiasaan di lingkungan kerja juga turut dipengaruhi oleh kemampuan mengontrol emosi.
Di sinilah permasalahan ketika seseorang memilih terjebak dalam trust issue. Secara tidak sadar sudah berperan serta menciptakan lingkungan kerja yang tidak mendukung. Hal ini membuat kreativitas tidak bisa berkembang optimal. Sikap saling tidak percaya menumbuhkan prasangka sehingga menjadi celah konflik berkepanjangan.
Seringkali kita tidak menyadari jika trust issue membawa dampak fatal. Kreativitas tidak bisa berkembang optimal. Hal ini didasari oleh gejolak emosi yang tidak stabil. Seperti rasa takut dan cemas yang berlebihan, atau motivasi yang mengalami penurunan. Mengetahui kenyataan di atas, apa kamu tetap memilih bertahan dalam trust issue?