ilustrasi orang sedang i'tikaf di masjid (pexels.com/Ali Arapoğlu)
Secara bahasa i’tikaf berarti menahan, i’tikaf ini dikatakan menahan karena yang melakukannya diminta untuk menahan diri supaya tidak disibukkan dengan hal-hal yang duniawi, dan memilih berdiam diri di masjid dan melakukan ibadah-ibadah yang bersifat sunah dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Amalan i’tikaf ini sangat dianjurkan dilakukan di bulan Ramadan, karena untuk menggapai pahala malam Lailatul Qadar yang dijuluki malam seribu bulan. Ibadah yang bisa dilakukan saat beri’tikaf adalah memperbanyak zikir dan meminta ampun atas dosa-dosa yang telah dilakukan di masa lalu.
Rasulullah SAW biasanya melakukan I’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Hal ini sesuai dengan hadits yang disebutkan oleh Ibnu Hajar al-‘Asqalani dalam kitab Bulughul Marom, “Dari Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, ia berkata bahwasannya Nabi SAW biasa beri’tikaf di sepuluh hari terakhir Ramadan hingga beliau diwafatkan oleh Allah. Lalu istri-istri beliau beri’tikaf setelah beliau wafat”, Muttafaqun ‘alaih (HR Bukhari dan Muslim).
Itulah amalan-amalan di bulan Ramadan yang jika dilakukan dapat mendatangkan pahala yang besar. Semoga kita semua dapat istiqomah untuk melakukan amalan-amalan tersebut dan tetap semangat dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadan ini.