Ilustrasi orang berdoa (pexels.com/RDNE Stock project)
Disebutkan bahwa di 10 hari terakhir bulan Ramadan adalah salah satu waktu mustajab doa-doa kita akan dikabulkan. Terlebih di saat malam istimewa malam lailatul qadar. Nabi Muhammad mensunahkan agar kita memanjatkan doa-doa di malam lailatul qadar, khususnya doa meminta ampunan atas dosa-dosa yang kita perbuat selama ini sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Siti Aisyah:
Dari 'Aisyah RA, sesungguhnya dia berkata, '(Aku pernah bertanya kepada Rasulullah), 'Wahai Rasulullah, doa apa yang bisa aku baca ketika mendapati Lailatul Qadar?' Nabi menjawab, 'Bacalah Allāhumma innaka 'afuwwun tuḥibbul 'afwa fa'fu 'annī (Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku).'" (HR Ibnu Majah).
Dari penjelasan hadis yang sudah dipaparkan, sebagai manusia hendaklah kita selalu merasa tidak sempurna denhan segala dosa yang kita perbuat. Dari perasaan tersebut menjauhkan kita dari rasa sombong dan selalu menjaga hati dan perbuatan agar terhindar dari perbuatan dosa.
Sebagaimana yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad, di sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan, di mana bertepatan malam lailatul qadar hadir, marilah kita panjatkan doa memohon ampun kepada Allah swt atas segala dosa kita. Dengan harapan, di waktu-waktu mustajab tersebut, Allah mengampuni semua kesalahan kita dan menjadikan kita manusia yang kembali pada fitrahnya yang selalu berusaha berbuat baik dalam segala kesempatan.