TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Mitos Umum tentang Terapi, Jangan Mudah Percaya!

Cari dulu kebenarannya

ilustrasi sedang terapi (unsplash.com/Christina)

Terapi adalah pengobatan. Terapi bisa berhubungan dengan jasmani maupun rohani. Terapi rohani adalah tentang membuka lapisan ketidaksadaran untuk menciptakan kesadaran diri. Hal ini nantinya akan membantumu membangun kehidupan yang kamu inginkan. 

Jangan biarkan stigma dan kesalahpahaman menghalangi dirimu untuk menjadi yang terbaik dan bisa mencintai diri. Di dalam ruang terapi, seorang terapis dan klien akan bekerja secara kolaboratif menuju tujuan yang klien inginkan. Berikut beberapa mitos umum tentang terapi yang sering kamu dengar.

1. Terapi hanyalah curhat

ilustrasi curhat (unsplash.com/LinkedIn Sales Solutions)

Terapi bukan hanya curhat biasa. Terapi memungkinkan kamu untuk masuk lebih dalam dan mengeksplorasi perasaan yang berada di bawah tingkat permukaan emosi yang muncul selama situasi stres tinggi. Terapi bisa membantumu meluapkan emosi yang selama ini kamu pendam dan berakhir ke stres.

Baca Juga: Terapi Realitas, Praktik Mengendalikan Diri dengan Memilih Tindakan

2. Tidak ada yang pergi ke terapi

ilustrasi cemas (unsplash.com/Nik Shuliahin)

Nyatanya, banyak orang pergi ke terapi karena berbagai alasan seperti gangguan kesehatan mental, kesusahan, dukungan, eksplorasi diri, pasangan, pengasuhan anak, pasca persalinan, dan banyak lagi.

Seseorang sering kali khawatir perihal hanya mereka yang sedang mengalami kesusahan, tapi ternyata mereka tidak sendiri. Banyak orang memerlukan terapi, karena setiap orang memiliki permasalahan pribadi.

3. Semua terapi sama

ilustrasi konsultasi (unsplash.com/LinkedIn Sales Solutions)

Tidak ada terapi yang sama. Ada berbagai jenis terapi untuk kebutuhan yang berbeda. Misalnya: terapi perilaku dialektik berfokus pada pengaturan emosi dan toleransi tekanan, sedangkan EMDR berfokus pada penyembuhan otak melalui gerakan mata. Berbagai jenis terapi itu disesuaikan dengan kebutuhan klien masing-masing.

4. Semua terapis sama

ilustrasi bersama terapis (unsplash.com/LinkedIn Sales Solutions)

Sama halnya dengan poin di atas, tidak ada dua terapis yang sama. Ada berbagai terapis yang memiliki spesialisasi di berbagai bidang. Masing-masing terapis akan membantu klien yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dan tujuan mereka.

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Insecure Menurut Terapis, Apa Saja?

Verified Writer

Nimatus Suriah

Pemula

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya