TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Hal yang Harus Kamu Pahami Agar Didengar Orang Saat Berbicara

Berbicaralah agar kau didengar!

Unsplash/Antenna

Pernahkah kamu merasa orang di sekitarmu tidak tertarik dengan ucapanmu? Atau merasa bahwa orang-orang terdekatmu tiba-tiba menjauhimu? Atau merasa bahwa tidak ada yang mau berbicara denganmu?

Sebaiknya mulailah intropeksi diri. Mungkin ada yang salah dengan cara bicaramu, atau mungkin bisa saja ucapanmu menyinggung perasaan mereka. Tidak dapat dimungkiri bahwa sebagian besar orang selalu menginginkan topik pembicaraan yang tidak menyakiti hati.

Hal serupa tentunya juga diinginkan oleh orang-orang terdekatmu. Mengutip laman WebMD, otak manusia memiliki kemampuan untuk menangkap sekaligus merasakan ucapan seseorang. Hal ini tentunya mengindikasikan bahwa cara bicaramu mewakili sikap orang terhadapmu. Di bawah ini ada 6 alasan mengapa kamu harus menjaga ucapanmu.

1. Setiap orang ingin dihargai

Unsplash/Helena Lopes

Perlu diingat bahwa setiap manusia pasti menginginkan dirinya dihargai. Tidak ada manusia yang rela harga dirinya diinjak-injak. Jadi, jangan sekali-kali mengucapkan perkataan yang berkonotasi merendahkan seseorang.

Sebaiknya ucapkan sesuatu yang bernada memuji seseorang agar lawan bicaramu dapat merasa nyaman berbicara denganmu. Selain itu, mulailah untuk mendengarkan pendapat orang lain dan jangan terlalu sering memperdebatkan topik pembicaraannya.

Dengan begitu, orang-orang di sekitarmu akan menghargaimu dan mendengarkan apa yang kamu ucapkan.

Baca Juga: 6 Cara Membuat Lawan Bicara Tertarik denganmu Saat Berdiskusi

2. Setiap orang tertarik pada topik yang berbeda-beda

Unsplash/Prizcilla Du Preez

Setiap orang pasti menyukai pembicaraan yang menarik. Sebaiknya sebelum memulai pembicaraan pelajarilah bahan pembicaraan apa yang dapat membuat lawan bicaramu tertarik.

Sebetulnya hal ini tidaklah sulit, cukup sesuaikan tema pembicaraan dengan latar belakang pekerjaan, hobi atau kegiatan sehari-hari lawan bicaramu. Misalnya ketika kamu punya teman yang bekerja sebagai montir, sebaiknya bicarakan sesuatu yang berkaitan dengan mobil atau kendaraan bermotor lainnya.

Dengan begitu, lawan bicaramu akan merespon ucapanmu dan terus tertarik untuk berinteraksi denganmu.

3. Semua orang tidak menyukai kebohongan yang tidak masuk akal

Unsplash/Helena Lopes

Adakah orang yang senang ketika dibohongi? Jawabannya tentu tidak. Begitulah kira-kira karakter orang yang ada di sekitarmu. Ketika kamu sedang melangsungkan pembicaraan tentu orang di sekitarmu akan mulai mendengarkan pembicaraanmu.

Dalam situasi seperti ini, baiknya kamu bicara terus terang apa adanya. Jangan melebih-lebihkan sebuah tema pembicaraan karena bagi sebagian orang. Memutarbalikkan fakta demi mendapatkan perhatian lawan bicara bukanlah hal yang bisa diterima.

Namun, tak semua dusta selalu dibenci oleh orang. Ada kalanya hiperbola dalam pembicaraan antar kawan erat bisa semakin mengakrabkan satu sama lain.

4. Kemampuan mencerna kata-kata setiap orang berbeda-beda

Unsplash/Wonderlane

Setiap orang memiliki kemampuan pemahaman yang berbeda-beda. Ada baiknya bila sebelum memulai pembicaraan, mulailah dengan melihat kemampuan lawan bicaramu. Biasanya, kemampuan lawan bicara ditentukan oleh latar belakang pendidikan atau pekerjaannya.

Jadi, semisal kamu sedang ngobrol dengan kawanmu, usahakan menggunakan bahasa sehari-hari saja atau bahasa akrab sehingga kawanmu dapat memahami ucapanmu.

Sebaliknya, jika kamu sedang berbicara dengan dosen atau saudaramu yang berpendidikan tinggi maka gunakanlah bahasa yang sedikit intelektual agar ia terkesan padamu.

5. Setiap orang memiliki sudut pandang masing-masing

Unsplash/Daniel Fazio

Bagi sebagian orang, saat-saat bercengkerama adalah salah satu momen yang tepat untuk saling mendengarkan pendapat. Dalam situasi seperti ini ada baiknya cobalah untuk memahami sudut pandang lawan bicaramu. Mulailah dengan mendengarkan sembari mencerna perkataan lawan bicaramu.

Setelah mendengarkannya, cobalah untuk mentransformasikan informasi yang kamu tangkap ke dalam ide-ide baru yang lebih segar. Misalnya, ketika kamu sedang membahas hasil pertandingan sepak bola, maka bicarakan apa yang menjadi titik kelemahan tim yang menyebabkan kekalahan mereka. Semakin sering kamu melakukannya maka semakin banyak kawanmu yang tertarik.

Baca Juga: Ketahuilah, 5 Bahasa Tubuh Lawan Bicaramu Ini Punya Maksud Khusus Lho!

Writer

Abdurrahman Aufa

Mahasiswa dan penulis pemula

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya