5 Alasan Jujur Menyakitkan Lebih Baik Dibanding Sikap Manis yang Palsu
Lebih baik sakit di awal daripada di akhir
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menelan madu di awal lalu merasakan pahitnya kemudian bukan lah hal yang menyenangkan. Perumpamaan tadi sama halnya bila kita menerima sikap manis yang palsu namun ternyata ada kebenaran yang menyakitkan di baliknya. Meskipun tetap merasakan pahit yang gak enak, tapi tetap saja merasakan di awal lebih baik daripada di akhir.
Sikap manis palsu di awal pun membuat rasa sakit di akhir menjadi dua kali lipat karena secara tidak langsung telah dibohongi. Intinya, lebih baik mendapat sikap jujur menyakitkan dibanding sikap manis yang palsu. Ini 5 alasannya!
1. Bersikap manis tapi palsu mengakibatkan rasa sakit hati yang berlipat ganda
Pernah terbayangkan gak gimana rasanya sakit hati setelah mengetahui manisnya sikap seseorang ternyata hanya sikap palsu belaka? Kalau belum, kamu harus tahu bahwa kenyataannya rasa sakit dari kejadian itu lebih terasa karena berlipat ganda. Sikap ini bahkan bisa dikategorikan menjadi bentuk pengkhianatan lho.
Baca Juga: 5 Cara Bijak Menyikapi Kejujuran dari Orang Lain, Belajar Besar Hati
Editor’s picks
Baca Juga: 7 Alasan Kejujuran dan Penerimaan Bikin Hubungan Awet
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.