Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Memutuskan untuk menjadi content creator bukan hal yang mudah untuk dijalani. Di tengah ketatnya persaingan dengan content creator lain membuatmu harus bisa bertahan. Namun, bertahan tidak semudah itu. Akan selalu ada hambatan dan tantangan yang menghalangi.
Salah satu tantangan yang harus dihadapi adalah rasa malas untuk membuat konten. Sebenarnya rasa malas ini wajar dirasakan. Terlebih lagi untuk content creator pemula. Namun, jika hal ini terus dibiarkan maka akan menghambat tujuan besar. Maka dari itu, diperlukan upaya untuk mengatasinya. Berikut adalah enam tips rajin ngonten untuk para content creator pemula.
Baca Juga: 5 Cara Agar Sabar dan Terus Berkarya sebagai Content Creator Pemula
1. Luangkan waktu untuk stok konten seminggu
ilustrasi seorang content creator (pexels.com/Anna Shvets) Cara untuk tetap rajin membuat konten saat kamu malas adalah memanfaatkan waktu rajin yang sedikit. Ketika kamu sedang merasa semangat membuat konten, buatlah stok konten sebanyak mungkin. Daripada harus mengandalkan setiap hari yang belum tentu bisa produktif.
Lebih baik kamu meluangkan beberapa hari untuk mengumpulkan banyak stok konten. Misalnya kamu memiliki waktu luang di hari Minggu, maka jadikan hari itu untuk memproduksi konten. Bisa untuk hari Senin sampai Minggu depan. Hal ini akan membantumu lebih fokus dan konsisten upload tanpa harus produktif setiap waktu.
2. Lakukan simbiosis mutualisme dengan AI (ChatGPT)
ilustrasi seorang content creator (pexels.com/Sasha Kim) Kecanggihan teknologi perlu kamu manfaatkan sebagai teman. Jadikan website berbasis artificial intellegence yang populer menjadi sarana brainstorm-mu. Jika hal ini mampu kamu lakukan, maka tidak ada lagi alasan “buntu ide”.
Buntu ide inilah yang menjadi penyebab utama seseorang tidak rajin membuat konten. Memang tidak mengenakkan sih, itulah mengapa perlu cara lain untuk mendorong ide konten. Harapannya hal ini dapat membuatmu lebih konsisten dalam membuat konten.
3. Buat jadwal upload konten yang konsisten
ilustrasi seseorang yang sedang membuat konten (pexels.com/Artem Podrez) Membuat jadwal konten jadi kunci paling utama untuk bisa konsisten dan rajin. Selalu biasakan untuk membuat jadwal mingguan konten. Kamu harus tentukan dulu berapa kali kamu akan mengunggah dan memproduksi konten dalam seminggu.
Baru setelah itu bisa kamu susun jadwalnya. Jadwal ini akan membentuk rasa disiplin dan komitmenmu. Namun, perlu diketahui bahwa konsisten saja tidak cukup. Diperlukan evaluasi juga setelahnya. Sebisa mungkin sempatkan waktu untuk evaluasi juga ya biar konsistensimu menghasilkan keuntungan yang lebih baik.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Baca Juga: Jadi Content Creator Kuncinya Temukan Karakter dan Konsisten Berkarya
4. Kurangi sikap perfeksionis yang menghambat aksi
ilustrasi content creator yang sedang mempromosikan sesuatu (pexels.com/Gustavo Fring) Perfeksionisme yang berlebihan dapat menghambat produktivitas membuat konten. Sifat perfeksionis ditandai dengan standar yang sangat tinggi, kesulitan menerima kritik, dan kebutuhan akan pengakuan. Hal tersebutlah yang akan membuatmu cenderung menunda dan malas karena selalu menuntut kesempurnaan.
Meskipun perfeksionis juga memiliki kelebihan, yakni mencapai hasil yang sangat baik, perfeksionisme yang berlebihan dapat menyebabkan kecemasan, kelelahan, dan frustasi. Maka dari itu, belajar untuk mengurangi sifat perfeksionisme ya! Belajarlah untuk melakukan aksi-aksi kecil.
5. Jangan sering bandingkan konten sendiri dengan konten orang lain
ilustrasi seorang content creator (pexels.com/Kampus Production) Membanding-bandingkan bukanlah hal yang patut dijadikan kebiasaan. Perbandingan ini dapat memecah fokusmu. Sebenarnya membandingkan itu boleh, tapi hanya untuk keperluan analisis konten. Bukan membandingkan secara berlebihan dan berujung menyalahkan konten sendiri yang tidak sebagus orang lain.
Padahal proses berkembang setiap konten itu berbeda. Nikmati saja prosesnya dan buatlah progres yang kecil. Tidak ada konten yang sempurna, pasti akan selalu ada celahnya. Fokus saja untuk kembangkan hal-hal baik dan perbaiki hal-hal buruk saja.
