Cara Mengurus Perceraian Kristen, Begini Prosedurnya
Perceraian bisa saja terjadi, tapi terlarang secara agama
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernikahan merupakan ikatan suci yang seharusnya tidak boleh dipisahkan. Sejak awal, Tuhan tidak pernah menghendaki umatnya untuk bercerai. Namun, nyatanya manusia kerap memilih jalan yang tidak disukai Tuhan.
Meski perceraian merupakan hal yang dilarang secara agama. Peraturan pemerintah tetap mengizinkan adanya perceraian dengan beberapa syarat. Bagaimana cara mengurus perceraian Kristen?
Baca Juga: Cara Mengurus Perceraian Katolik, Begini Penjelasannya
1. Syarat perceraian Kristen
Dalam agama Kristen, tertuang dengan jelas perintah Tuhan yang menyatakan bahwa pernikahan tidak dapat diceraikan oleh manusia. Dalam artian, pasangan hanya bisa berpisah karena maut. Namun, aturan yang dibuat oleh pemerintah menjelaskan beberapa kondisi yang membuat pasangan bisa mengajukan perceraian.
Pasangan bisa mengajukan gugatan cerai dalam kondisi sebagai berikut:
- Ada perbuatan zina, penjudi, atau hal lain yang sulit disembuhkan
- Ada penganiayaan berat atau tindak kekejaman yang berbahaya
- Salah satu pihak pergi meninggalkan keluarga selama 2 tahun
- Salah satu pihak dipenjara lebih dari 5 tahun
- Salah satu pihak mengalami cacat fisik sehingga tidak bisa memenuhi kewajiban
- Ada perselisihan dengan harapan kecil untuk rujuk
Baca Juga: Hukum Cerai dalam Kristen, Apakah Boleh Menikah Lagi?