TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hukum Cerai dalam Kristen, Apakah Boleh Menikah Lagi?

Tuhan tidak pernah menghendaki adanya perceraian

Ilustrasi bertengkar sama pasangan (pexels.com/RODNAE Productions)

Pernikahan merupakan momen penting dan sakral yang diinisiasi oleh Tuhan. Dalam Alkitab pada Kejadian 2: 24 menyatakan bahwa Tuhan menginginkan manusia berpasangan. Namun, kenyataannya manusia yang berdosa kerap melakukan perceraian.

Bahkan, ada yang menikah kembali dengan orang yang berbeda setelah bercerai. Lantas, bagaimana hukum cerai dalam Kristen? Apa kata Alkitab mengenai perceraian?

1. Tuhan membenci perceraian

Ilustrasi bertengkar(pexels.com/Anthony Shkraba)

"Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel--juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat!" - Maleakhi 2:16

Memang ada hukum yang mengatur perceraian dalam hukum Taurat. Namun, kehendak Allah sejak mulanya tidak pernah menginginkan dan mengizinkan adanya perceraian. Hal ini tertuang dalam Matius 19:3-8 karena Allah menghendaki persatuan.

Apa yang sudah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia. Dalam artian lain, hanya maut yang bisa memisahkan. Pernikahan didesain Tuhan secara one way, artinya gak ada jalan untuk putar balik.

2. Beda keyakinan bukan alasan perceraian

ilustrasi bercerai (pexels.com/cottonbro)

Dengan landasan dasar yang menyatakan bahwa Tuhan tidak menghendaki perceraian, maka perbedaan keyakinan bukanlah alasan perceraian. Perbedaan visi, pandangan, dan iman, tak lantas mengubah kehendak Tuhan atas manusia.

Meskipun belum mengenal Tuhan, kita tetap tidak boleh melakukan perceraian. Lantas, bagaimana dengan kondisi pasangan yang tidak menafkahi hingga melakukan kekerasan?

Firman Tuhan yang tertuang dalam 1 Korintus 7: 5 berbunyi demikian, "Janganlah kamu saling menjauhi, kecuali dengan persetujuan bersama untuk sementara waktu, supaya kamu mendapat kesempatan untuk berdoa. Sesudah itu hendaklah kamu kembali hidup bersama-sama, supaya Iblis jangan menggodai kamu, karena kamu tidak tahan bertarak."

Hal ini menegaskan bahwa Allah tetap tidak mengizinkan perceraian terjadi. Namun, ada waktu untuk berpisah sementara untuk berdoa. Oleh karena itu, manusia diizinkan untuk berdoa dan mendengarkan pimpinan Roh Kudus dalam hati untuk bisa menenangkan diri dan mengevaluasi diri.

Baca Juga: 5 Tips Survive setelah Bercerai, Tata Hidupmu dengan Optimis

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya