TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Peringati 1 Februari Hari Membaca Nyaring Sedunia, Apa Tujuannya?

Bisa meningkatkan kemampuan literasi dan bonding

ilustrasi membaca (pexels.com/Ivan Samko)

Hari Membaca Nyaring Sedunia atau World Read Aloud Day dirayakan setiap hari Rabu pertama di bulan Februari. Tahun ini, Hari Membaca Nyaring Sedunia jatuh pada tanggal 1 Februari 2023. Bukan hanya Indonesia, peringatan hari besar ini juga berlaku di banyak negara.

Dilansir Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud, peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas dimulai dari adanya kemampuan literasi yang baik. Sebabnya, Hari Membaca Nyaring Sedunia ada untuk merayakan kekuatan berbagi cerita dengan nyaring atau keras.

Berikut sejarah dan tujuan tercetusnya Hari Membaca Nyaring Sedunia. Check it out!

1. Hari Membaca Nyaring Sedunia diinisiasi oleh Litworld sejak 2010

ilustrasi membaca (pexels.com/Kindel Media)

Hari Membaca Nyaring Sedunia atau World Read Aloud Day diinisiasi oleh LitWorld sejak tahun 2010. LitWorld merupakan organisasi non profit yang bergerak di bidang pendidikan, khususnya literasi. Peringatan ini gak hanya fokus pada kemampuan membaca saja, tapi seni dan praktik membaca dengan suara lantang.

LitWorld memiliki misi untuk menguatkan anak-anak dan komunitas melalui kekuatan bercerita. Banyak manfaat yang didapatkan dengan bercerita menggunakan suara nyaring. Kemampuan ini bisa menguatkan bonding sekaligus empati pendengar untuk lebih relate dengan karakter atau cerita yang disampaikan.

2. Membaca nyaring mampu meningkatkan angka melek huruf

ilustrasi membaca (pexels.com/Kindel Media)

Pertama kali diluncurkan, LitWorld ingin mempromosikan keberagaman suara dan narasi. Hari Membaca Nyaring Sedunia saat ini sudah menjadi gerakan global yang memberikan keajaiban. LitWorld memaparkan tingkat melek huruf meningkat signifikan pada remaja usia 15-24 di tahun 2019.

Sayangnya, masih ada beberapa negara dengan tingkat melek huruf yang rendah. Sub-Saharan Africa merupakan daerah dengan tingkat kemampuan literasi terendah di dunia. Peringatan ini pun menjadi salah satu inisiatif penting guna mengatasi ketidaksetaraan tersebut.

Kegiatan membaca nyaring bisa dimulai dengan membaca buku untuk anak-anak. Dengan begitu, anak-anak akan lebih termotivasi dan antusias terhadap cerita dan meningkatkan pengetahuan mereka. 

Baca Juga: 5 Manfaat Membaca Bagi Seorang Penulis, Jangan Cuma Menulis Terus!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya