TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Risiko Kalau Kamu Terlalu Ansos dan Menutup Diri dari Orang Lain

Gak ada yang bisa kamu mintai tolong di situasi mendesak

ilustrasi sembunyi (pexels.com/Keira Burton)

Bersosialisasi dengan sekitar memang baiknya tidak dilakukan dengan paksaan, karena bagaimanapun juga bergaul itu bakalan menyiksa kalau bukan didasari niat sendiri. Tapi meskipun begitu, bukan berarti kamu seumur hidup ansos dan tidak mau bersosialisasi dengan siapapun.

Meskipun pada dasarnya ansos ataupun tidak itu adalah pilihanmu, tapi ketahuilah bahwa ada banyak risiko dan sisi negatifnya kalau kamu terlalu ansos dan menutup diri dari orang lain. Hidupmu bakalan sepi sampai tua, dan gak ada orang yang bisa kamu mintai pertolongan ketika terjebak dalam situasi mendesak. Untuk lebih jelasnya simak dalam pembahasan di bawah ini.

1. Tidak tahu situasi di sekitarmu kalau misalnya terjadi sesuatu

ilustrasi melirik (pexels.com/August de Richelieu)

Risiko pertama kalau kamu terlalu ansos dan menutup diri ialah jadi gak tahu perkembangan sekitar. Hal-hal apa saja yang terjadi di lingkunganmu mulai dari yang positif hingga negatif.

Karena pada dasarnya kita baru bisa banyak tahu informasi terbaru itu dari orang-orang sekitar, gak melulu dari internet saja. Bahayanya kalau di tempat kerja pun kamu tidak mau bersosialisasi, bisa ketinggalan banyak informasi penting yang mungkin bisa merugikan dirimu sendiri nantinya.

2. Bingung mau minta tolong siapa kalau terdesak

ilustrasi stres (pexels.com/Liza Summer)

Risiko kedua adalah gak bakalan ada orang yang bisa kamu mintai tolong. Apalagi kamu gak bakalan tahu kapan terjadi hal buruk dalam hidupmu ataupun terjebak dalam situasi mendesak. Tentu hal ini akan menyulitkanmu.

Ini lah kenapa kamu perlu bersosialisasi, supaya kamu bisa minta pertolongan orang lain ketika terjadi suatu hal buruk. Tapi kalau kamunya ansos dan tertutup banget bahkan di lingkungan tempat tinggalmu, maka hal itu pun jadi berisiko untuk dirimu sendiri kalau misalnya ada hal buruk yang tiba-tiba terjadi. 

Baca Juga: Bukan Anti Sosial, Ini 5 Fakta Orang Introvert yang Sebenarnya

3. Kehadiranmu seperti bayangan yang tidak dianggap karena tak dikenal

ilustrasi kerja sendiri (pexels.com/Alena Darmel)

Ketika memilih menjalani hidup secara menyendiri dan anti sosial, salah satu risiko yang harus kamu terima ialah kehadiranmu yang tidak dianggap. Kehadiranmu bagaikan bayangan yang ada atau tidak adanya tak begitu dipedulikan orang.

Di satu sisi, mungkin hal itu membuat hidupmu tenang karena tidak ada yang berurusan denganmu. Tapi di sisi lain, kamu jadi tidak punya siapa-siapa, bahkan seseorang untuk dijadikan sebagai teman bicara saja pun tidak ada.

4. Menjadi sasaran fitnah kalau terjadi sesuatu

ilustrasi bicara (pexels.com/August de Richelieu)

Sebagai seseorang yang ansos dan sangat tertutup, tentu salah satu risikonya adalah kerap menjadi sasaran fitnah orang. Mereka yang tidak mengenalmu jadi mudah melemparkan tuduhan padamu. Tentu kamu tidak mau hal seperti ini terjadi bukan?

Di satu sisi hal ini sangatlah tidak adil bagimu, tapi di sisi lain ketertutupanmu pada orang lain otomatis membangun kecurigaan dan akibatnya orang-orang jadi gampang curiga karena tidak mengenalmu. Kalau orang lain mengenal pribadimu, tentu mereka tidak akan asal tuduh dan fitnah.

Verified Writer

afifah hanim

Follow me on instagram: @afifahhanim_lm

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya