4 Tips Berhenti Menjadi Workaholic, Ambil Cuti!
Sayangi diri sebelum kamu lupa diri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selain menikah, prioritas seseorang setelah dewasa adalah menjadi orang yang sukses. Untuk mendapatkan kesuksesan tentu butuh lebih dari sekadar pengorbanan. Namun, kebanyakan orang menyalahartikan naik jabatan dan banyak uang sebagai penilaian tingkat kesuksesan seseorang.
Salah satu cara untuk menggapai kesuksesan adalah dengan bekerja keras. Workaholic, sebutan yang kini populer untuk para penggila kerja. Padahal, menjadi seorang workaholic lebih banyak ruginya daripada untung. Coba cara ini, agar bisa berhenti menjadi workaholic, yuk!
Baca Juga: 5 Perbedaan Kerja Keras dan Workaholic, Awas Terkecoh!
Baca Juga: Apa itu SOHO? Hunian Idaman untuk Kaum Workaholic!
1. Batasi pekerjaan harian
Seorang workaholic tak akan pernah mengeluh dibebankan banyak pekerjaan. Mereka akan terus bekerja tanpa mengenal kata henti. Padahal, apa gunanya bekerja tanpa tujuan? Hanya akan merusak hidup, sehingga tak bergairah lagi.
Untuk berhenti menjadi penggila kerja, coba batasi pekerjaan harian yang harus kamu selesaikan. Kamu harus membedakan, pekerjaan yang perlu dan yang tidak perlu diselesaikan di hari yang sama. Dengan begitu, kamu akan mengetahui sampai mana tubuhmu harus bekerja aktif.
Jangan biarkan kamu dikendalikan oleh pekerjaan, sehingga membuatmu menjadi workaholic. Kuasai diri dan kuasai pekerjaanmu, karena sejatinya orang sukses berasal dari orang yang mampu menguasai management pekerjaan dengan baik.
Baca Juga: 5 Tips Berhenti dari Kebiasaan Menyalahkan Orang Lain
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.