TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Menghadapi Bullying di Usia Dewasa

Hadapi tindakan bullying dengan berani

ilustrasi perundungan (Pexels.com/Yan Krukau)

Kita cenderung menganggap bahwa bullying atau perundungan hanya terjadi saat masa sekolah, tetapi kenyataannya bullying juga dilakukan oleh orang-orang yang telah dewasa secara usia. Bullying menjadi masalah serius pada kelompok usia mana pun. Pada orang dewasa, bullying bisa terjadi di mana saja, seperti di tempat kerja, circle pertemanan, dan bahkan di media sosial sekalipun.

Bullying di usia dewasa bisa membuat dampak negatif yang cukup serius pada kesehatan fisik dan mental. Maka dari itu, kamu harus tahu cara menghadapi pem-bully sehingga kamu bisa melindungi dirimu sendiri atau membantu orang lain yang mungkin bergumul dengan masalah ini.

Berikut ini beberapa tips yang bisa kamu lakukan saat menghadapi bullying sehingga kamu bisa keluar dari lingkungan toxic yang mereka ciptakan. Yuk, langsung saja kita bahas.

1. Jangan menyalahkan diri sendiri

ilustrasi merenung menyalahkan diri sendiri (Pexels.com/Yan Krukau)

Hal pertama yang harus kamu pahami adalah bahwa pem-bully bertindak merundungmu karena mereka ingin menegaskan kekuasaannya atas kamu. Pem-bully mendapatkan kesenangan saat melihat orang lain kehilangan kepercayaan diri, merasa lemah, atau tidak berdaya.

Jangan pernah memberi mereka umpan dengan menampakkan bahwa dirimu yang salah. Apa pun yang dikatakan atau dilakukan pem-bully itu tidak ada hubungannya dengan kehidupanmu, siapa kamu, dan seperti apa penampilanmu. Mereka hanya merundung kamu karena mereka ingin terlihat superior.

Baca Juga: Fakta Bullying Menurut Andrea, Penggagas Gerakan Indonesia Bebas Bully

2. Tetapkan batasan pada diri

ilustrasi melakukan kontak mata saat dirundung (Pexels.com/Keira Burton)

Saat kamu menimpali aksi mereka, pem-bully akan semakin terdorong untuk terus merundung kamu. Batasan pada dirimu yang jelas bisa menghalangi aksi pem-bully, karena mereka tidak mengharapkan orang yang dirundung akan melawan balik mereka.

Jika seseorang merundungmu di tempat kerja atau di mana pun, lakukan kontak mata secara langsung. Bersikaplah tegas dan katakan bahwa perilaku mereka tidak bisa ditoleransi. Pem-bully biasanya tidak mengharapkan orang yang mereka bully menunjukkan kekuatannya. Jadi, dalam beberapa kasus bersikap tegas tentang batasan pada dirimu bisa menghentikan kejahatannya.

3. Jangan diabaikan

ilustrasi melawan balik pem-bully (Pexels.com/Mart Production)

Jika kamu menjadi korban bullying dari orang dewasa, jangan pernah mengabaikan situasi perundungan ini, apalagi dengan berpikir bahwa pem-bully akan segera bosan. Justru ini hanya akan membuat mereka semakin terdorong untuk merundung karena kamu tidak bereaksi terhadap apa yang mereka lakukan.

Kamu perlu membalas perlakuan mereka, cobalah dengan menggertak balik mereka secara langsung. Katakan dengan tegas bahwa perilaku mereka telah menyakitimu. Jika belum berhasil, kamu bisa konsultasi masalah ini dengan atasan atau rekanmu. Bicaralah dengan seseorang yang bisa menjadi penengah dan mengatasi situasi yang kamu hadapi agar pem-bully ini tidak semakin menjadi-jadi.

4. Hadapi dengan tenang

ilustrasi tetap tenang saat dirundung (Pexels.com/Yan Krukau)

Pem-bully sangat pandai dalam merundung sampai orang yang mereka bully merasa marah, kesal, sedih, dan tidak merasa nyaman. Mereka tidak mengharapkan korbannya bersikap tegas dan tetap tenang. Perlu kamu ingat bahwa alasan mereka merundungmu karena mereka ingin kamu tunduk dengan mereka.

Jika kamu tetap tenang dan tidak terlihat takut, kemungkinan besar mereka tidak akan tertarik lagi mengganggumu karena kamu tidak menyenangkan untuk dirundung. Jadi, kamu harus mempelajari taktik untuk tetap tenang agar pem-bully sadar bahwa kamu bukanlah sasaran empuk bagi mereka.

Baca Juga: 5 Cara Menghadapi Bullying di Tempat Kerja, Hindari Berdiam Diri!

Verified Writer

Alfian Nurhidayat

an anthropologist in the milky way

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya