TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Strategi Menjadi Produktif dengan Memahami Parkinson's Law

Gak ada alasan untuk tunda pekerjaan!

ilustrasi orang percaya diri setelah mengejakan tugas (freepik/wayhomestudio)

Dilansir dalam verywellmind.com, parkinson's law merupakan sebuah gagasan "semakin banyak batas waktu yang diberikan maka akan terasa sulit menyelesaikan pekerjaan." Parkinson, penemu fenomena ini,  beranggapan bahwa sebuah pekerjaan akan semakin rumit bila batas waktu yang diberikan terlalu banyak. Parkinson's law ini juga yang kemudian menjadikan kita melakukan procrastination.

Misalnya, kamu punya tugas dengan batas waktu pengumpulan satu minggu yang sebenarnya bisa diselesaikan dalam waktu satu jam. Biasanya dalam waktu enam hari, ada potensi untuk menunda tugas tersebut dan justru menyelesaikannya mendekati deadline. Nah, pengerjaan yang mepet itulah yang jadi sumber tekanan dan membuat pekerjaan terasa lebih sulit daripada biasanya.

Jika kamu seorang deadliner, mempelajari parkinson's law adalah hal yang tepat. Agar kamu bisa mengobservasi caramu bekerja dan membuatmu jadi lebih produktif. Untuk menghindarinya, kamu bisa melakukan hal-hal berikut. 

1. Susunlah jadwal dengan sesuai 

ilustrasi orang menghadap laptop (freepik/rawpixel.com)

Jadwal memang satu hal penting yang dapat mengingatkan kita kapan pekerjaan harus diselesaikan. Namun, pernah tidak kamu merasa meskipun sudah menyusun jadwal, pekerjaanmu tetap terasa berat dan sulit? Jika pernah, maka yang perlu kamu lakukan adalah ubah strategi kamu dalam menyusun jadwal. 

Mulai saat ini, kamu bisa menyusun jadwal dengan memahami kaidah Parkinson. Misalnya, ketika menyusun jadwal ubahlah pertanyaan "berapa lama waktu yang tersedia untuk melakukan tugas tersebut?," menjadi "berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas tersebut?" Sehingga, pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu tanpa harus menunda-nunda hingga mendekati deadline.

Baca Juga: 5 Tips Lebih Produktif dengan Fokus dari Hasil ke Proses

2. Tracking waktu bekerja 

ilustrasi tangan sedang memegang stopwatch (freepik/jcomp)

Selain jadwal, kamu juga perlu untuk tracking waktu bekerja saat menyelesaikan tugas. Caranya yaitu dengan timer, sehingga kamu bisa terpacu untuk mengerjakan tugas tepat waktu tanpa harus menunda-nunda. Berbeda dengan deadline, timer ini bisa mengarahkan kita untuk menyelesaikan tugas dengan intensif.

Salah satu metode tracking waktu yang populer saat ini adalah teknik Pomodoro. Umumnya, teknik ini digunakan agar bisa lebih fokus dalam menyelesaikan tugas. Namun, manfaat lainnya adalah kamu bisa menghindari parkinson's law yang membuatmu mengerjakan hal lain di luar tugas dan tetap fokus pada satu tujuan.

3. Tentukan satu hal penting yang akan jadi tujuan  

ilustrasi gambar target disertai tulisan goals (freepik/rawpixel.com)

Selain masalah waktu, untuk menghindari parkinson's law kamu harus menetapkan dan tulis tujuan utama kamu. Kamu bisa menulisnya di mana pun tempat yang bisa kamu lihat. Dengan begitu, kamu bisa tahu apakah tujuan utama yang kamu tetapkan sudah tercapai atau belum.

Tujuan utama ini yang nantinya akan menjadi navigasi dalam menyelesaikan tugas, serta menuntunmu untuk mengetahui apa saja yang menjadi ranah pekerjaan. Dengan tujuan utama, kamu juga bisa memahami apa saja nilai serta manfaat dari tugas yang sedang kamu kerjakan. Sehingga ketika menyelesaikan tugas, kamu bisa memiliki rasa tanggung jawab yang membuatmu enggan untuk menunda pekerjaan. 

4. Selesaikan tugas sesuai prioritas  

ilustrasi seorang wanita sedang berpikir (freepik/wayhomestudio)

Ketika kamu memiliki tugas yang banyak mungkin kamu akan berpikir bahwa multitasking  merupakan cara cepat untuk menyelesaikan semua tugas kamu. Tapi hal ini justru akan membuat kamu merasa overwhelmed.

Akibatnya, kamu akan merasa hal tersebut adalah tugas yang berat untuk diselesaikan dan membuatmu terjebak dalam parkinson's law. Solusinya adalah atur prioritas tugas dari yang paling penting, kamu bisa mencatatnya sebagai to-do list.

Berlaku juga ketika kamu menerima proyek besar yang tentunya akan memerlukan waktu serta tenaga. Alih-alih memikirkan progres yang harus dilalui, akan lebih baik jika kamu memecah pekerjaan menjadi beberapa tahapan. Contohnya, membagi tugas dari yang paling sulit hingga yang paling mudah. Sehingga kamu tidak perlu bingung lagi harus memulai dari mana ketika mendapatkan proyek besar. 

Baca Juga: 5 Tips Ini Bikin Kamu Jago Atur Waktu, Auto Makin Produktif!

Verified Writer

Alifia Purnomo

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya