5 Fakta di Balik Tradisi Uang Panai Suku Bugis Makassar, Udah Tahu?
Jadi simbol pernikahan filosofis yang mendalam lho #LokalIDN
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Uang panai, atau yang biasa disebut juga panaik, adalah salah satu dari sekian banyak tradisi suku Bugis Makassar ketika hendak melangsungkan proses pernikahan. Uang panai sendiri diartikan sebagai pemberian harta benda oleh calon pengantin pria kepada calon pengantin wanita.
Bagi mereka yang bukan berasal dari suku ini, memiliki berbagai pendapat berbeda mengenai tradisi tersebut. Dalam pandangan masyarakat luas, tradisi uang panai ini justru membebankan calon pengantin pria. Mereka berpendapat seperti ini bukan tanpa alasan. Berikut sedikit fakta di balik tradisi uang panai milik suku Bugis Makassar ini.
1. Besarnya uang panai ditentukan oleh status pendidikan dan keturunan sang gadis
Fakta ini yang paling banyak beredar di masyarakat. Mendengar besarnya uang panai yang harus disiapkan untuk pengantik wanita dengan status pendidikan yang belum begitu tinggi saja, semakin menambah persepsi buruk tentang tradisi ini.
Misalnya saja, calon pengantin wanita mengenyam pendidikan hanya sampai pada tingkat SMA, uang panai yang harus disiapkan berkisar pada angka 50 juta. Sedangkan untuk mereka yang berhasil menyelesaikan pendidikan sampai tingkat S1, uang panainya bisa sampai 150 juta. Apalagi jika status pendidikan sudah sampai pada tingkat S2. Jumlah tersebut belum melihat status keturunan calon pengantin wanitanya belum lagi jika ditambah dengan jenis pekerjaan wanita tersebut.
Pada beberapa kasus, jika calon pengantin wanita memiliki keturunan darah biru atau biasa dikenal dengan keturunan bangsawan, uang panai yang harus disiapkan oleh calon pengantin pria bisa mencapai angka satu miliar rupiah.
Baca Juga: Mitos Bugis Orang Punya Kembaran Buaya, Benarkah?
Editor’s picks
Baca Juga: Mewah dan Bersahaja, Ini 14 Baju Pernikahan Adat Bugis Makassar
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.