TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Softex Indonesia, Pelopor Sustainability Popok Bayi Bekas Jadi Pupuk

Popok bayi bekas 'disulap' menjadi pupuk dan media tanam

IDN Times/Anastasia Desire

Jakarta, IDN Times - Tenang, kamu nggak salah baca judul kok guys! IDN Times kemarin (23/11) berkesempatan untuk datang ke event DISRUPTO 2019 nih yang berlangsung di Plaza Indonesia, Jakarta. Tapi tunggu dulu deh, ada satu sesi yang cukup menarik nih dari PT Softex Indonesia khususnya terkait program sustainability. PT Softex Indonesia percaya bahwa kenyamanan hidup tidak boleh berhenti begitu saja, kita perlu memberikan sebuah bukti nyata agar anak-cucu kita nanti bisa menikmati ‘bibit’ yang sudah kamu tanam.

Sesuai dengan judulnya, PT Softex Indonesia bersama salah satu komunitas masyarakat akhirnya ‘menyulap’ popok bekas pakai menjadi pupuk dan media tanam. Kok bisa ya? Simak informasinya berikut ini ya!

1. Berdasarkan riset, popok bayi menjadi sumber sampah terbesar kedua di dunia

IDN Times/DISRUPTO

Sejak dulu, limbah sampah memang selalu jadi problematika dunia yang tak kunjung usai. Tapi tahukah kamu kalau popok bekas pakai menyumbang sampah terbesar kedua di dunia? Ini memang benar adanya dan berdasarkan Riset World Bank 2017 tentang komposisi sampah lautnya.

Sebagai salah satu produsen popok bayi, merek Sweety, PT Softex Indonesia akhirnya berani meluncurkan program sustainability pertama di Indonesia, yakni daur ulang popok bayi bekas menjadi pupuk dan media tanam. Menjadi pionir tentunya bukan perkara yang mudah lho guys, tapi PT Softex Indonesia bisa membuktikannya nih!

2. Bekerja sama dengan Sarana Olah Sampah (SOS)

IDN Times/Anastasia Desire

Dalam pelaksanaannya, PT Softex Indonesia akhirnya berkolaborasi dengan sebuah komunitas masyarakat di Tangerang yang tentunya memiliki visi dan misi yang sama dengan tujuan awal program sustainability ini. Kenalan dulu yuk, namanya Sarana Olah Sampah (SOS). Di tangan para tim SOS inilah, popok bayi bekas yang selama ini dianggap sebagai ‘sampah’ atau bahkan dibuang begitu saja di kali langsung berubah menjadi sesuatu yang fungsional dan bernilai.

FYI ya, setidaknya tim SOS ini bisa mendapatkan popok bayi bekas sebanyak 100 kg/hari lho dan ini hanya ada di kawasan Tangerang saja. IDN Times juga speechless dengan fakta di lapangan ini. Dalam sehari dan di satu daerah saja bisa mencapai 100 kg, gimana kalau digabung dengan daerah lain ya? Pantas saja jadi sumber sampah terbesar kedua ya. Banyak banget!

3. Proses ‘sulap’ popok menjadi pupuk yang wajib kamu ketahui

IDN Times/Anastasia Desire

Sebagai bentuk nyata, PT Softex Indonesia telah meresmikan program sustainability ini pada tanggal 8 Oktober 2019 yang lalu dan telah dihadiri oleh tim SOS selaku mitra daur ulang, Dinas Lingkungan Hidup kota Tangerang, Lurah serta masyarakat sekitar lokasi daur ulang. Secara eksklusif, tim SOS mengungkapkan bahwa bahan utama yakni popok bayi bekas ini didapatkan dari beberapa daycare dan pre-school yang ada di kawasan Tangerang. Dari hasil pengumpulan ini, kemudian ditimbang dan dilakukan proses pencucian dan pemilahan. Oh ya sekadar informasi juga, untuk setiap popok bekas ini bisa menghasilkan gel seberat 1,2 kg lho. Baru tahu ‘kan?

IDN Times/Anastasia Desire

Setelah popok bekas sudah dibersihkan dan dipilah, masuk ke dalam proses pengomposan dan juga pencacahan. Proses pengomposan menghasilkan pupuk kompos padat, media tanam, dan juga pupuk cair. Sedangkan pencacahan bisa menghasilkan gel yang selanjutnya bisa disulap menjadi bahan benang wol. Pokoknya semua terpakai kok!

Topik:

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya