TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Kebiasaan Baik yang Bisa Kita Contoh dari Orang Zaman Dulu

#GoodLife Sesekali tak ada salahnya menengok ke belakang

Unsplash/ Duy Pham

Ayah atau ibumu pasti pernah berkisah tentang masa muda mereka dulu. Waktu dimana segala sesuatunya belum secanggih seperti sekarang. Tapi, bila dibayangkan mungkin bakal mikir dua kali ya, kalau disuruh balik ke zaman dulu.

Padahal, jika dilihat dari sisi lain, banyak juga lho, teladan baik yang bisa dicontoh dari kebiasaan orang-orang di era lampau. Semisal seperti 5 hal berikut. Penasaran apa saja? Yuk, langsung simak ulasannya.

1. Besyukur dengan apa yang ada di depan mata

Unsplash/ Alex Iby

Salah satu kunci kebahagiaan hidup adalah senantiasa bersyukur. Bagi orang-orang yang hidup di zaman serba terbatas, seperti orangtua atau kakek-nenek kita, bersyukur adalah hal yang mudah dilakukan.

Meskipun belum banyak restoran dan makanan cepat saji seperti sekarang ini misalnya, mereka tetap mengucap syukur atas apa yang ada di depan mata. Berbeda dengan kita, yang dimudahkan dengan kecanggihan teknologi serba praktis, mau makan apa saja tinggal order lewat ponsel tanpa harus berpanas-panas.

Mau masak nasi, berasnya mesti numbuk dulu. Apalagi jika tinggal di pelosok desa, ingin goreng ikan, harus mancing dulu ke sungai.

Kira-kira kalau kita yang menjalani itu semua, sanggup gak ya?

Baca Juga: Lakukan 4 Hal Ini untuk Berdamai dengan Masa Lalumu yang Kelam 

2. Memberi dan berbagi pada sesama tak perlu menunggu kaya

Unsplash/Ben White

Ini bukan berarti orang zaman sekarang, pelit ya. Tapi kalau bicara tentang para pendahulu kita, mereka memang dikenal ringan tangan dalam hal memberi dan berbagi.

Tak hanya soal materi semata, bila merasa kurang mampu memberikan beripa uang, mereka gak bakal segan-segan untuk membantu dalam bentuk barang maupun tenaga bagi sesamanya yang membutuhkan.

3. Gotong royong saling membantu, bahkan tanpa diminta

Unsplash/ Duy Pham

Dahulu, bila ada hajatan semua warga sekitar pasti langsung turun tangan membantu. Tak perlu pusing mencari event organizer, apalagi keluar banyak uang untuk membayar jasa katering.

Ibu-ibu akan sigap menangani urusan dapur, sementara bapak-bapak dan para pemuda juga siap siaga membagikan undangan dan mengurus dekorasi. Begitu juga saat ada kerja bakti lingkungan, semua warga dengan kesadaran masing-masing akan dengan senang hati bergotong-royong.

Jadi, pekekerjaan yang berat akan terasa ringan bukan?

4. Dalam keterbatasan, selalu ada jalan untuk terus maju ke depan

Unsplash/Alex Iby

Bukan lagi rahasia, kalau zaman dulu apa-apa serba terbatas. Belum ada smartphone, internet, apalagi wifi. Namun meski berada di lingkungan yang seadanya, mereka tak lantas menyerah begitu saja.

Contohnya, kita bandingkan antara kamera manual, analog dan DSLR yang biasa digunakan untuk mengabadikan momen saat ini. Buatmu yang pernah menjajal menggunakan kamera analog, pasti tahu banget dong bedanya dengan kamera canggih zaman now.

Ya, menggunakan kamera analog gak semudah kita memakai kamera modern, di mana ISO, diafragma, atau fokus bisa diatur dengan gampangnya. Paling jelas perbedaannya adalah soal hasil, memakai kamera analog, kita gak bisa sesuka hati langsung mengoreksi hasilnya. Mesti sabar nunggu dicetak dulu, dan belum tentu juga sukses lho.

Nah, kakek-nenek atau om dan tante kita yang terbiasa pakai barang-barang jadul yang terlihat sulit dioperasikan itu, bisa kan memaksimalkannya dengan baik. Itu karena mereka gak meyerah pada keadaan. Apapun itu, asal digunakan secara optimal pasti bisa menghasilkan sesuatu yang terbaik pula, kok.

Baca Juga: 6 Nilai Tidak Terduga Jika Kamu Sanggup Mengikhlaskan Masa Lalu

Verified Writer

Angel Rose

Jadikan tulisanmu sebagai virus yang menularkan kebaikan <3 ^^ Ig: @caecilia.angel

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya