TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Kamu Gak Boleh Terlalu Mendewakan Seseorang

Bakal kecewa berat kalau dia berbuat salah

ilustrasi memuji teman (pexels.com/Tim Block)

Melihat ada orang yang punya kepribadian baik, membuatmu kagum dengan sosoknya. Bahkan tak jarang kamu menceritakan serta memuji sikap positifnya itu. Hanya saja jangan sampai lupa, bahwa tidak ada seorang pun yang sempurna di dunia ini. Walau sedikit, orang yang kamu anggap sangat baik itu pasti ada kekurangannya, kok.

Untuk itulah, kamu dilarang terlalu mengagung-agungkan seseorang. Karena jika terus menganggap orang tersebut tanpa cela, dampaknya bisa buruk bagi dirimu sendiri, lho. Berikut lima alasan kenapa kamu gak boleh berlebihan mendewakan seseorang. Catat baik-baik, ya!

1. Dia hanya manusia biasa yang gak luput dari salah dan banyak kurangnya

ilustrasi kagum sama teman (pexels.com/RODNAE Productions)

Sama sepertimu, dia juga pernah beberapa kali melakukan kesalahan serta punya banyak kekurangan. Hanya saja doi pandai menutupi kelemahannya itu dengan prestasi. Maka gak heran kalau gak sedikit orang yang berhasil 'ditipu', termasuk kamu. Bagimu dia itu nyaris sempurna dan tanpa cela.

Tutur katanya halus serta punya wawasan ilmu yang luas. Padahal mungkin saja di balik itu semua, doi punya sifat iri dengki atau gak mau kalah sama orang lain. Jadi, lebih baik jangan buru-buru menilai dari penampilan luarnya saja. Sebelum kamu benar-benar mengenal doi dengan baik, luar dan dalam.

2. Menganggap orang sempurna akan membuatmu merasa lebih rendah darinya

ilustrasi minder sama teman (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Karena terlalu menganggap seseorang sempurna tanpa cela, otomatis kamu jadi merasa insecure sendiri. Tak jarang pula dirimu membandingkan nasib kalian berdua yang bagaikan langit dan bumi ini. Menurut kacamatamu, dia punya kehidupan yang menyenangkan. Karirnya mapan, banyak uang dan keluarganya harmonis. Jauh, deh jika dibandingkan denganmu. 

Sementara faktanya, jalan hidupnya gak semulus itu, kok. Untuk bisa berada di titik sukses seperti sekarang, doi telah melalui rintangan dan cobaan yang gak sedikit, lho. Bisa jadi, kamu mengenalnya saat dirinya sudah menjadi orang yang kaya raya. Makanya, gak perlu meninggikan seseorang sampai segitunya. Kamu sendiri bisa, kok jadi seperti dia. Asalkan mau berusaha dan bekerja keras.

Baca Juga: Sadar Punya Sifat-Sifat Buruk? Jangan Lakukan 5 Hal Ini

3. Kamu dengan mudahnya percaya sama apa yang dia katakan

ilustrasi gampang percaya (pexels.com/RODNAE Productions)

Saking terpesonanya sama si dia, kamu jadi gampang nurut dan percaya sama omongannya. Karena terlanjur menganggap dia itu orang yang paling pintar di antara teman-temanmu. Tanpa mencari tahu dulu, apakah yang dia ceritakan itu benar atau sekadar tipu-tipu. Pokoknya iya-iya saja, deh. Giliran ada yang menyanggah, eh kamu malah membelanya habis-habisan. Bukannya menanyakan kebenaran perkataannya itu. 

Hati-hati, lho lama-lama kamu nanti bisa terjerumus oleh kebohongannya. Karena ngotot bahwa doi gak bakal pernah berkata omong kosong. Sementara kamu sendiri juga bingung saat ditanya, maksud perkataannya itu apa. 

4. Bukan gak mungkin kamu bakal dimanfaatkan olehnya

ilustrasi memanfaatkan teman (pexels.com/Thirdman)

Melihatmu yang selalu pro sama dirinya, muncul ide untuk memanfaatkan kepolosanmu ini. Mulai, deh kamu didekati dan didoktrin untuk semakin 'memuja' dirinya. Dari situ dia bakal diuntungkan dengan cara menjadikanmu tameng yang selalu melindunginya. Jadi meskipun doi berbuat salah, asal gak ketahuan dirimu pasti akan kamu bela mati-matian, kan?

Padahal sudah banyak bukti yang mengungkapkan sikap buruknya. Tapi karena terlanjur sayang dan kagum sama doi, kamu jadi menyangkal semua bukti tersebut dan tetap ngotot membela dirinya. Kalau ini, sih sudah berlebihan, ya.

Baca Juga: Sadar Punya Sifat-Sifat Buruk? Jangan Lakukan 5 Hal Ini

Verified Writer

Angel Rose

Jadikan tulisanmu sebagai virus yang menularkan kebaikan <3 ^^ Ig: @caecilia.angel

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya