5 Rekomendasi Novel Jepang Terbaik, Bikin Kamu Betah Baca

2. Funiculi Funicula

Novel yang ditulis oleh Toshikazu Kawaguchi ini diterbitkan dengan versi bahasa Inggris pada tahun 2019 dengan judul Before The Coffe Gets Cold. Berawal dari cerita untuk sebuah pementasan teater, salah satu penonton yang kebetulan adalah seorang editor mengajak Toshikazu untuk membuatnya menjadi sebuah buku dan akhirnya terbit pada tahun 2015 di Jepang.

Sudah diadaptasi menjadi film dengan judul Cafe Funiculi Funicula, novel ini berisikan 4 kisah penjelajahan waktu lewat secangkir kopi panas dari sebuah kafe di gang kecil bernama Funiculi Funicula. Meski bisa mewujudkan permintaan pelanggan untuk kembali ke masa lalu, namun syarat yang harus dipenuhi cukuplah banyak dan sulit. Tak boleh beranjak dari kursi, harus kembali sebelum kopi dingin dan aturan lainnya. 4 cerita dari 4 tokoh berbeda ini akan memberikan kehangatan untuk para pembacanya.

3. Weathering With You

Weathering With You adalah novel yang ditulis oleh Makoto Shinkai. Tidak hanya bentuk novel, Weathering With You juga hadir dalam bentuk film animasi yang disutradrai langsung oleh sang penulis dan manga berseri yang diilustrasikan oleh Watari Kubota.

Tak hanya berisikan kisah romansa, buku ini juga mengangkat isu pemanasan global dan perubahan iklim. Dengan alur yang menarik, penulis ingin mengajak pembaca untuk peduli dan memikirkan kondisi bumi saat ini.

Berceritakan tentang kondisi Tokyo yang diguyur hujan selama bertahun-tahun hingga menyulitkan masyarakat untuk beraktifitas. Hina seorang gadis memiliki kekuatan untuk menghadirkan cuaca cerah, menggunakan kemampuannya untuk mencari uang dengan dibantu oleh adiknya dan lelaki bernama Hodaka. Tak disangka, ada harga yang harus "dibayar" oleh oleh Hina atas kemampuannya itu.

4. Convenience Store Woman (Gadis Minimarket)

Dalam keseharian bermasyarakat, seringkali mereka yang tidak berperilaku umum dicap sebagai orang aneh atau "abnormal" yang kemudian terasingkan oleh orang sekitarnya. Perasaan itulah yang dirasakan Keiko, tokoh dari novel Convenience Store Woman. Sejak kecil ia seringkali dianggap aneh, hingga banyak orang merasa dia harus 'disembuhkan'. Saat kuliah, ia bekerja paruh waktu di sebuah minimarket. Baginya, minimarket bukan hanya tempat kerja, tapi juga tempat dimana ia merasa 'normal'. Keiko pun melanjutkan perkerjaan paruh waktunya hingga kini ia berusia 36 tahun.

Novel ini ditulis oleh Sayaka Murata, penulis jepang yang pernah bekerja paruh waktu di minimarket. Dari pengalamannya inilah ia terinspirasi menulis buku ini.