TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Pelajaran Hidup yang Bisa Kamu Petik dari Budaya Mengantre 

Yuk antre dengan tertib!

Pixabay.com/janeb13

Mengantre seolah tak pernah lepas dari kehidupan manusia, khususnya orang-orang urban yang tinggal di perkotaan. Kegiatan ini kerap ditemukan saat berada di pusat perbelanjaan, khususnya saat mengantre di meja kasir, hingga antrean menunggu transportasi umum seperti di halte bus.

Makanya budaya mengantre tak pernah lekang dari kehidupan manusia, apalagi di Indonesia.

Namun demikian, dibalik lelahnya berdiri karena mengantre, sebenarnya banyak pelajaran yang bisa kita petik dari budaya yang selama ini telah mendarah daging di kehidupan kita. Berikut ini 5 pelajaran hidup yang bisa kamu petik dari budaya mengantre.

1. Mengajarkan tentang kesabaran

Unsplash.com/Mael BALLAND

Jika kamu ingin tahu seberapa sabar dirimu dalam menghadapi kemelut yang hadir dalam hidup, maka kamu bisa menilai tingkat kesabaranmu sendiri saat proses mengantre terjadi. Sebab mengantre mengajarkan tentang perjuangan dan kesabaran. Saat mengantre, berbagai karakter orang terkadang muncul, mulai dari yang marah-marah, tidak sabar, bahkan yang diam tak bergeming alias legowo dengan antrean yang dijalaninya.

Coba bayangkan kamu sedang dalam antrean di sebuah halte menunggu bus datang. Namun demikian bus terlambat tiba karena terjadi kemacetan parah di perjalanan. Alhasil, kesabaranmu pun diuji.

Jika kamu memilih untuk bersabar, maka kamu akan tetap setia berdiri menopang tubuh yang mungkin sudah lelah usai bekerja hampir seharian di kantor demi bisa pulang naik bus. 

Baca Juga: 5 Kebiasaan Hidup yang Bikin Harimu Selalu Lebih Baik dari Kemarin

2. Mengajarkan tentang lapang dada

Unsplash.com/ Levi Jones

Ketika kamu menjadi bagian dari orang-orang yang mengantre panjang, tentu kamu bisa saja kesal dan marah ketika orang lain menyerobot antrean.

Namun beda halnya jika kamu mendapati peserta antrean adalah mereka yang telah renta atau ibu-ibu hamil, tentu kamu harus berupaya untuk mempersilakan mereka maju ke depan lebih dulu sehingga tidak mengalami antrean panjang. Hal inilah yang membuat budaya mengantre terkadang mengajarkan seseorang untuk bisa berlapang dada dan berkorban mempersilakan orang lain untuk antre lebih depan darinya, meskipun kaki sudah didera pegal dan linu.

3. Budaya mengantre mengajarkan seseorang untuk melupakan masalah kasta

Unsplash.com/Hal Gatewood

Coba lihat saat antrean panjang terjadi, tak peduli tua muda, semua orang yang terlibat dalam antrean panjang akan terus mengikuti jalur untuk sampai pada tujuannya.

Contohnya saja saat mengantre di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU),  tak peduli mobil butut atau mobil keluaran terbaru, antrean tetap harus sesuai jalur dengan mendahulukan siapa yang lebih dahulu tiba. Sehingga pengendara mobil yang mahal sekalipun harus tetap mengantre di barisan belakang dan tidak bisa memotong antrean hanya karena mobilnya adalah jenis mobil terbaru dan mahal.

Dari sini kita bisa belajar bahwa tidak ada perbedaan kasta yang diajarkan dari budaya mengantre, semua orang tetap memiliki hak yang sama.

4. Mengajarkan bahwa tidak ada sesuatu yang didapat secara instan

Pixabay.com/christels

Budaya mengantre juga mengajarkan manusia tentang proses mencapai sesuatu yang tidak bisa serta merta atau instan. Dengan begitu, siapa yang sabar dan mau berjuang untuk terus mengantre, dialah yang berhasil mendapatkan apa yang ia cari.

Meski lelah mengantre, pada akhirnya seseorang akan mendapat yang ia inginkan setelah bersusah payah menunggu dan berada di barisan antrean berjam-jam lamanya.

Baca Juga: Rutinkan 8 Kebiasaan Sehat Ini di Setiap 10 Menit Terakhirmu Tiap Hari

Verified Writer

Anggita Amelia

Writing is the way I share it, hopefully my writing will be useful to the reader

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya