TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Faktor yang Membuat Seseorang Gampang Sekali Mengeluh

Ubah mengeluh dengan banyak bersyukur

Unsplash.com/ Francisco Gonzalez

Peliknya masalah hidup kerap membuat seseorang mudah melontarkan keluhan, entah itu sekedar mengaduh dan mencerca keadaan hidup yang dirasa begitu menyedihkan. Hati-hati, mengeluh membuat kita jadi gak bersyukur akan nikmat yang Tuhan beri. Banyak berkeluh kesah bukan membuat hidupmu semakin tenang dan nyaman, justru semakin runyam dan gak tenang.

Apapun masalah yang menghadang, coba hadapi dengan kepala dingin dan selalu tenang. Tarik nafas dalam-dalam dan buang perlahan. Setiap ujian hidup bukan untuk dihindari, melainkan dilewati dengan ikhlas dan lapang hati.

Untuk itu cobalah untuk tidak mengeluh melewati setiap ujian. Jangan menambah runyam hidup kita dengan terus mengeluh. Karena mengeluh bukan solusi terbaik. Lalu apa sih yang membuat seseorang mudah sekali mengeluh? Berikut ini 6 faktor yang memicunya.

1. Merasa tidak percaya diri dalam menghadapi masalah

Unsplash.com/Jonathan Rados

Faktor ini kerap mempengaruhi orang untuk mengeluh. Saat seseorang membatasi dirinya tidak berarti dan tidak percaya diri menghadapi masalah, maka saat itu pula ia merasa lemah dalam melewati ujian tersebut.

Hidup memang selalu menawarkan cerita baru di setiap harinya, tidak ada kisah yang sama, dan hari esok selalu menjadi misteri karena hanya Tuhan saja yang tahu keadaannya. Untuk itu dibutuhkan Kepercayaan diri dalam melewati hidup ini, libatkan Sang Maha Pencipta sebagai petunjuk jalan kita menjalani hari di dunia ini.

Baca Juga: 7 Alasan Kamu Harus Berhenti Mengeluh di Sosial Media

2. Gak ikhlas menghadapi ujian

Unsplash.com/ Ethan Sykes

Gak bisa dipungkiri keikhlasan menjadi faktor penting dan vital saat orang menghadapi ujian. Jika ia ikhlas menjalani hidup dengan segala medannya, maka hati pun akan lapang dan tenang. Sebaliknya jika tidak ikhlas, maka tidak heran rentetan keluhan akan keluar dari mulut seseorang karena tak mau menghadapi ritme kehidupan yang tengah ia jalani.

Jadikan keikhlasan sebagai ikhtiar kita melewati ujian, jangan buat hati nelangsa karena sulitnya medan. Beri ruang hati untuk lapang dengan cara menyerahkan segala daya dan upaya kepada-Nya. Yakinlah saat hati ikhlas, tak ada keluhan yang terucap. Malah kita akan terus bersyukur.

3. Dikuasai nafsu sehingga gampang mengeluh

Pixabay/whoismargot

Seorang manusia harus mampu meredam nafsu, karena jika tidak, kita sendiri yang akan terjebak dan merugi sampai mati. Nafsu harus dikendalikan, terutama jika mengarah ke arah negatif yang berdampak buruk bagi hidup kita. Nafsu harus dikalahkan, karena manusia sudah diberikan akal dan hati untuk mengendalikannya.

Terkadang jika nafsu sudah menguasai diri, seseorang bisa lepas kontrol dan bisa dengan mudah merusak dirinya, salah satunya dengan cara mengeluhkan masalah hidupnya. Untuk itu jangan jadi budak nafsu, ya.

4. Terlalu sempit memandang sebuah masalah

Unsplash.com/Andrik Langfield

Orang-orang yang mudah mengeluh terkadang merasa sudah mentok mencari jalan keluar atas masalah hidupnya. Dengan begitu ia akan merasa tak berdaya menghadapi ujian tersebut. Hal ini bisa saja dilatarbelakangi oleh terlalu sempitnya pola pikir kita dalam menghadapi masalah.

Ketika menghadapi ujian, seseorang harus punya perspektif luas dalam mencari solusi. Misalnya jika seseorang tiba-tiba bangkrut dan tidak lagi memiliki harta benda, jangan langsung menanamkan dalam diri sudah tidak berdaya lagi. Mungkin ia bisa meminjam uang dengan sanak saudara untuk modal usaha kecil-kecilan.

Semua bisa digencarkan asal ikhtiar maksimal dan juga doa yang tak berhenti. Ingatlah, jika kita merasa hidup sudah sedemikian susah, sebenarnya masih banyak saudara kita yang lebih sulit lagi hidupnya. Untuk itu, lebih baik perbanyak bersyukur daripada mengeluh.

5. Gak mau bertanggung jawab menyelesaikan masalahnya sendiri

Unsplash/Raj Eiamworakul

Orang yang suka mengeluh biasanya cenderung malas atau ogah bertanggung jawab menyelesaikan masalahnya sendiri. Contoh sederhananya seperti kita saat zaman sekolah dulu, saat guru memberikan pekerjaan rumah, kita kerap mengomel dan mengeluh pada orang tua akibat soal-soal yang diberikan guru dirasa sulit dan susah dicerna. Ujungnya malah orang tua yang mengerjakan pekerjaan rumah kita, padahal seharusnya sebagai siswa kita yang harus menuntaskan tugas tersebut.

Jika kebiasaan ini terus terbawa hingga dewasa, maka akan berdampak buruk bagi kita dalam menghadapi masalah. Belajarlah untuk bertanggung jawab menghadapi masalah hidup masing-masing, karena Allah sendiri sudah berjanji bahwa tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kemampuan hamba-Nya.

Baca Juga: 6 Hal yang Harus Kamu Pikirkan Sebelum Terlanjur Mengeluh

Verified Writer

Anggita Amelia

Writing is the way I share it, hopefully my writing will be useful to the reader

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya