TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Konsep Kesejahteraan Hidup dari Seluruh Dunia, Kamu Tahu Ubuntu? 

Bukan hanya ikigai saja, lho

ilustrasi tertawa (freepik.com/lookstudio)

Sejak dahulu, banyak negara-negara di seluruh dunia yang telah menanamkan konsep kesejahteraan. Konsep ini mencerminkan pandangan dan nilai-nilai yang membentuk cara berpikir masyarakat di seluruh dunia tentang kehidupan yang bermakna. Dari konsep tersebut, kita belajar menemukan kebahagiaan dalam kesederhanaan. 

Mulai dari Denmark hingga Swedia, berikut adalah konsep kesejahteraan hidup dari seluruh dunia yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami beragam konsep ini, kita dapat memahami dan membentuk pendekatan kesejahteraan yang berkelanjutan. Simak dan terapkan, ya!

1. Hygge (Denmark)

ilustrasi merapikan tempat tidur (pexels.com/cottonbro studio)

Mungkin kamu sudah familier dengan kata ini. Hygge (diucapkan hoo-gah) merupakan sebuah konsep dari Denmark yang berarti, “perasaan puas dan nyaman dari kesederhanaan.” Di tengah kesibukan modern, pendekatan ini mengingatkan kita akan pentingnya merayakan kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari, menciptakan ruang untuk relaksasi, dan menghargai hubungan dengan orang-orang terdekat. Konsep ini juga mengajarkan esensi dari keindahan kecil yang ada di sekitar kita.

2. Niksen (Belanda)

ilustrasi bersantai (freepik.com/freepik)

Kehidupan modern saat ini menuntut kita untuk selalu aktif, entah itu lembur kerja atau menelusuri media sosial meski sudah waktunya tidur. Niksen, yang berarti “tidak melakukan apa-apa” adalah konsep dari Belanda yang tepat untuk mengatasi kesibukan yang padat. Konsep ini mengajarkan pentingnya keheningan dan waktu luang sebagai bagian dari kesejahteraan. Dengan menerapkan konsep ini, kita dapat menenangkan pikiran dan melepaskan tekanan, sehingga keseimbangan hidup dapat tercapai. 

3. Lagom (Swedia)

ilustrasi mindful eating (freepik.com/haritanita)

Lagom berasal dari bahasa Swedia yang berarti "cukup" atau "tidak terlalu banyak, tidak terlalu sedikit.” Konsep ini mengajarkan kita untuk menghargai apa yang sudah ada dan hidup dengan kecukupan.  Praktiknya dalam kehidupan sehari-hari misalnya tidak makan berlebihan, mengurangi perilaku konsumtif, hingga bekerja dengan waktu yang sewajarnya. 

4. Friluftsliv (Norwegia)

ilustrasi bersantai di alam (unsplash.com/Zach Betten)

Friluftsliv (diucapkan free-loft-sliv) merupakan konsep kesehatan dan kesejahteraan dari Norwegia. Meskipun tidak dapat diterjemahkan secara langsung ke dalam bahasa Inggris, dalam bahasa Norwegian berarti "kehidupan udara bebas". Konsep ini menyoroti pentingnya terhubung dengan alam sebagai cara untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental. Dalam masyarakat yang semakin urban, konsep ini menjadi pengingat tentang perlunya waktu di luar ruangan untuk mengurangi stres dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.  

Baca Juga: 5 Filosofi Hidup dari Berbagai Budaya di Dunia yang Menginspirasi

5. Ikigai (Jepang)

ilustrasi bekerja (freepik.com/freepik)

Kalau kata yang satu ini tentu tidak asing, bukan? Secara keseluruhan, Ikigai berarti “alasan untuk hidup.” Ikigai mengacu pada sesuatu yang membuat hidup menjadi bermakna atau yang memotivasi seseorang untuk melanjutkan hidup. Konsep ini merangsang refleksi diri untuk mengejar kegiatan yang dinikmati, yang dikuasai, yang memberikan manfaat bagi dunia, serta yang memberikan penghasilan. Dengan menekankan pada pencapaian tujuan hidup yang bermakna, ikigai memandu kita untuk mencapai kesejahteraan dari kebahagiaan kecil di sekitar. 

6. Ubuntu (Afrika Selatan)

ilustrasi berkumpul bersama (freepik.com/ASphotofamily)

Ubuntu adalah sebuah filosofi kehidupan yang berasal dari Afrika Selatan. Kata ini berarti, “saya ada karena kita ada.” Ubuntu mengajarkan pentingnya dukungan sosial, kolaborasi, dan pemahaman bahwa keberhasilan dan kesejahteraan individu terkait dengan kesejahteraan komunitas. Konsep ini mendorong kita untuk berempati, saling menyayangi, dan memberikan perhatian kepada orang lain. Dengan menghargai kehidupan sosial, kita menciptakan lingkungan yang saling mendukung satu sama lain.

7. Sisu (Finlandia)

ilustrasi presentasi (pexels.com/ThisIsEngineering)

Sisu merupakan konsep kesejahteraan dari Finlandia. Meskipun tidak dapat diterjemahkan secara resmi, arti dari Sisu yaitu “tekad dan ketangguhan.” Dalam kehidupan sehari-hari, Sisu mengajarkan kita untuk menghadapi rintangan tanpa menyerah. Tidak hanya menunjukkan keberanian, konsep ini juga mendorong untuk menjalani hidup dengan integritas, menghadapi kenyataan dengan kepala tegak, dan menjaga semangat untuk melangkah maju bahkan ketika situasi sulit. 

Verified Writer

Annisa Isnaini H.

Creating the world with words

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya