TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Penyebab Perilaku Plin Plan, Tidak Punya Pendirian!

Membuat seseorang sulit mengambil keputusan

ilustrasi stres kerja (freepik.com/pressfoto)

Plin-plan merupakan masalah perilaku yang dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Seseorang plin-plan cenderung sulit mengambil keputusan dengan jelas. Ia sering tidak konsisten menentukan keputusan yang tepat untuk situasi tertentu. 

Penyebab perilaku ini dapat beragam mulai dari tidak puas dengan pilihan yang ada, sulit beradaptasi dengan perubahan, hingga tekanan sosial. Mari ketahui penyebab perilaku plin plan agar dapat menemukan solusi untuk mengatasinya.

1. Tidak puas dengan pilihan yang ada

ilustrasi bingung (freepik.com/diana.grytsku)

Ketika seseorang dihadapkan oleh opsi yang kurang memuaskan, sulit baginya untuk menentukan keputusan. Ini membuat seseorang plin-plan dan terus mencari pilihan yang sesuai dengan keinginan, tujuan, atau kebutuhan. Rasa tidak puas ini memperlambat proses pengambilan keputusan karena seseorang terus meragukan pilihan-pilihan yang ada. 

Tidak jarang, rasa tidak puas juga berkaitan dengan kurangnya pemahaman tentang konsekuensi dari setiap pilihan. Akibatnya, seseorang selalu menimbang pilihan yang sekiranya memberikan risiko paling minim. Untuk mengatasi ini, penting untuk memahami implikasi dari keputusan yang diambil. Pahami bahwa meskipun pilihan yang tersedia tidak sesuai dengan keinginan, sebaiknya pilih yang terbaik atau tidak sama sekali. 

2. Kurangnya keterampilan pengambilan keputusan

ilustrasi stres kerja (freepik.com/freepik)

Penyebab paling umum mengapa orang plin-plan adalah karena kurangnya keterampilan pengambilan keputusan. Kemampuan untuk memahami informasi, menganalisis situasi, serta menimbang pro dan kontra dengan cermat, merupakan contoh yang seharusnya dipelajari. Akan tetapi, orang yang plin-plan tidak memahami itu semua, sehingga cenderung sulit membuat keputusan. 

Kurangnya keterampilan lain seperti perencanaan dan manajemen waktu juga turut mendukung perilaku plin-plan. Pengambilan keputusan yang efektif umumnya melibatkan kemampuan untuk merencanakan langkah-langkah mencapai tujuan. Orang yang kurang terampil dalam perencanaan mungkin tidak memiliki arah yang jelas. Hal yang sama berlaku ketika seseorang tidak pandai mengatur waktu, yang membuatnya stres untuk mengambil keputusan secara tepat. 

3. Sulit beradaptasi dengan perubahan

ilustrasi khawatir (freepik.com/shurkin_son)

Seseorang yang sulit beradaptasi dengan perubahan, sangat mungkin plin-plan dalam mengambil keputusan. Akibat tidak siap dengan tantangan dan perubahan yang tidak terduga, orang tersebut merasakan kecemasan berlebihan. Hal ini membuatnya kesulitan dalam memutuskan pilihan tertentu. 

Tidak hanya itu, kesulitan beradaptasi juga disebabkan karena rasa nyaman dalam zona yang sudah dikenal. Orang yang enggan keluar dari rutinitas yang dikenal, mungkin menunjukkan perilaku plin-plan sebagai cara untuk menghindari atau menunda perubahan. Maka dari itu, seseorang yang sulit beradaptasi perlu mengembangkan fleksibilitas mental dan melihat perubahan sebagai peluang, bukan ancaman. 

Baca Juga: 6 Sebab Seseorang Plin-plan Membuat Keputusan, Gak Tahu Visi Misi!

4. Tidak memiliki visi yang jelas

ilustrasi penulis sedang stres (freepik.com/benzoix)

Visi yang jelas bisa diibaratkan sebagai peta jalan yang memberikan arahan dan fokus dalam mencapai tujuan hidup. Ketika seseorang memiliki tujuan yang terdefinisi dengan baik, lebih mungkin baginya untuk membuat keputusan yang konsisten. Sebaliknya, tanpa tujuan yang jelas, perilaku plin-plan dapat muncul sebagai respons terhadap kebingungan arah hidup.

Dalam menghadapi tantangan ini, penting untuk merinci tujuan dan mengidentifikasi langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapainya. Proses ini sekaligus membantu seseorang untuk mengembangkan kejelasan visi, memberikan arah yang lebih tegas, dan mencegah perilaku plin-plan. Dengan begitu, seseorang tidak lagi ragu menentukan pilihan terbaik untuk hidupnya. 

5. Tekanan sosial

ilustrasi berdebat (freepik.com/yanalya)

Tekanan sosial menjadi alasan utama mengapa seseorang plin-plan. Ekspektasi dari lingkungan sosial, seperti keluarga, teman, atau masyarakat, dapat menciptakan tekanan besar untuk seseorang. Dalam upaya memenuhi standar tersebut, seseorang cenderung menjadi plin-plan karena selalu memuaskan berbagai pihak, tanpa mempertimbangkan keinginan sendiri. 

Tekanan sosial juga dapat menciptakan rasa takut terhadap penilaian dan penolakan dari lingkungan sekitar. Kekhawatiran ini membuat seseorang plin-plan karena mengubah perilaku demi penerimaan sosial. Ini mengakibatkan ketidakpastian dalam pengambilan keputusan, karena seseorang bingung antara apa yang ingin dilakukan dengan apa yang orang lain harapkan.

Verified Writer

Annisa Isnaini H.

Creating the world with words

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya