TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

JMFW, Langkah Awal Jadikan Indonesia Pusat Fesyen Muslim Dunia

Indonesia siap bersaing di pasar global

Embracing Jakarta Muslim Fashion Week. Kamis (11/11/2021). (IDN Times/Annisa Nisrina)

Berdasarkan data Global Religious Futures, Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, yang jumlahnya mencapai 13 persen dari populasi muslim dunia. Hal inilah yang mendorong fesyen muslim di Indonesia berkembang dengan sangat pesat. 

Sejalan dengan hal ini, Kementerian Perdagangan RI bersama KADIN menghadirkan event Embracing Jakarta Muslim Fashion Week sebagai langkah awal menetapkan posisi Indonesia sebagai pusat fesyen muslim dunia. 

Pada acara Press Conference: Embracing Jakarta Muslim Fashion Week, yang dilaksanakan pada Kamis (11/11/2021) secara virtual, Muhammad Lutfi selaku Menteri Perdagangan Republik Indonesia, dan Anne Patricia Sutanto, perwakilan KADIN dan sekaligus Wakil Ketua Komite Promosi Fesyen Muslim Nasional, menjelaskan lebih rinci mengenai event Embracing Jakarta Muslim Fashion Week.

1. Embracing Jakarta Muslim Fashion Week jadi upaya untuk meningkatkan ekonomi Indonesia

Embracing Jakarta Muslim Fashion Week. Kamis (11/11/2021). (IDN Times/Annisa Nisrina)

Indonesia tidak hanya punya peranan penting sebagai konsumen muslim majority, tetapi juga punya prospek besar sebagai dominan distributor muslim fashion di dunia. Muhammad Lutfi selaku Menteri Perdagangan Republik Indonesia, menyampaikan bahwa Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan ekonomi Indonesia.  

“Kita sekarang ingin meng-capture kekuatan pasar indonesia, yaitu bagaimana pasar indonesia khususnya pasar muslim fashion ini bisa kita jadikan pilar ekonomi indonesia ke depan. Sekarang kita ini no.5 pasarnya di dunia dengan jumlah untuk pasar fashion muslimnya itu 16 miliar dolar,” jelas Lutfi.

Namun dari 16 miliar dolar tersebut, Indonesia hanya mengekspor sebanyak 500 juta dolar. Lutfi sendiri berharap dalam waktu lima tahun ke depan, jumlah tersebut akan bertambah menjadi sepuluh kali lipat. 

2. Embracing JMFW telah menggandeng berbagai pihak untuk ikut perpartisipasi

Embracing Jakarta Muslim Fashion Week. Kamis (11/11/2021). (IDN Times/Annisa Nisrina)

Untuk mewujudkan peningkatan ekonomi melalui JMFW ini tentunya Kementerian Perdagangan tidak bisa bergerak sendiri. Diperlukan pihak-pihak yang memang bergerak di bidang fesyen untuk bisa turut mensukseskannya. 

Lutfi menjelaskan bahwa dalam hal ini, Kementerian Perdagangan berperan sebagai aggregator dari semua sektor kementerian dan semua pihak yang bisa berkontribusi, untuk menjadikan indonesia ini menjadi sentral atau kiblat dari fesyen muslim dunia. 

“Tentunya kementerian perdagangan ini bukan expert dalam mengembangkan pasar fesyen. Tugas kita adalah bagaimana memancing supaya industri, akademisi, dan desainer bisa berkolaborasi bersama untuk menciptakan kekuatan pasar fesyen muslim indonesia,” ujar Lutfi.

Dalam Embracing JMFW ini, Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan KADIN, Indonesia Fashion Chamber, fashion institute, dan tentunya para desainer-desainer tanah air.

Baca Juga: [QUIZ] Kuis Fashion Ini Bisa Tebak Zodiak Belahan Jiwamu

3. Bhineka Tunggal Ika jadi poin penting dalam JMFW

Embracing Jakarta Muslim Fashion Week. Kamis (11/11/2021). (IDN Times/Annisa Nisrina)

Anne Patricia selaku perwakilan KADIN dan sekaligus Wakil Ketua Komite Promosi Fesyen Muslim Nasional, menjelaskan bahwa nilai yang akan ditonjolkan oleh Indonesia dalam JMFW adalah nilai Bhineka Tunggal Ika. 

Anne mengatakan salah satu alasan Indonesia bisa unggul dalam bidang fesyen muslim adalah karena Indonesia telah hidup dengan konsep kemajemukan selama ratusan tahun. 

Muslim wear ini belum memiliki standar, tetapi negara yang memakai muslim wear ini mempunyai keunikan sendiri-sendiri. Dan alasan Indonesia bisa unggul dalam bidang fashion muslim adalah karena kita (Indonesia) bisa melihat kemajemukan dunia, yang dalam konteks ini muslim, karena kita memang tradisinya adalah majemuk. We are the expert of kemajemukan dalam Bhineka Tunggal Ika,” jelas Anne.

4. Embracing JMFW akan dimulai pada 18 November 2021

Embracing Jakarta Muslim Fashion Week. Kamis (11/11/2021). (IDN Times/Annisa Nisrina)

Rangkaian acara Embracing JMFW akan dimulai pada tanggal 18 November 2021 nanti, hingga puncaknya di bulan Oktober 2022 mendatang. Anne menjelaskan terdapat tiga event lanjutan dari Embracing JMFW ini. 

“Pada tanggal 18 November sendiri kita ada beberapa show parade. Yang pertama terdiri dari how to engage all the ecosystem the industry, dari hulu ke hilir, dimana kita juga melibatkan 15 fashion institute.

 

Yang kedua adalah kita ada 12 guest designer yang sudah mapan, dimana kita akan melibatkan seluruh pihak dan juga seluruh stakeholders yang sudah ada di ecommerce maupun offline, untuk bisa sama-sama mendalami promosi ini,” jelas Anne. 

Dan yang ketiga adalah The Statement. Anne menjelaskan bahwa JMFW akan membuat statement kepada dunia dengan mengundang selain kementerian-kementerian terkait, dan juga mengundang dubes-dubes terkait. JMFW juga akan mengundang secara hybrid semua stakeholders yang terlibat di dalam fashion muslim ini. 

“Jadi rangkaiannya itu jelas dan konkrit,” ujar Anne.

Baca Juga: Jakarta Fashion Week 2022 Kembali Hadir dengan 70 Designer dan Label

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya