TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Kenapa Sebaiknya Kamu Gak Beli Buku Bajakan, Hargai Penulis!

Termasuk mendukung tindak kriminal, lho

ilustrasi membeli buku (pexels.com/Ali Khalil)

Beberapa waktu lalu sempat muncul sebuah cuitan yang viral mengenai pendapat seseorang tentang buku bajakan. Orang tersebut tampak menormalisasi membaca buku bajakan dengan mengacu pada tingkat baca orang Indonesia yang rendah. Menurutnya, membaca buku bajakan normal-normal saja yang penting isi dalam bukunya sama dan tersalurkan dengan baik.

Padahal ada banyak sekali, lho kerugian yang akan didapatkan kalau kamu nekat membaca dan membeli buku bajakan. Memang, harga yang murah membuat buku ini terlihat menggiurkan untuk dibeli. Namun apakah harus membeli buku bajakan? Tentu saja tidak, dong.

Memangnya kenapa, sih kamu harus menghindari untuk membeli buku bajakan? Ini dia sejumlah alasannya.

1. Membeli buku bajakan termasuk mendukung praktik pelanggaran hukum 

ilustrasi seorang pria yang diborgol tangannya (pexels.com/Kindel Media)

Mungkin kamu gak akan pernah menyangka bahwa buku murah yang kamu beli ternyata merupakan buku bajakan. Mengejutkannya lagi, membeli buku bajakan termasuk sebuah kegiatan yang mendukung pelanggaran hukum, lho. Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan sebuah payung hukum mengenai hak cipta termasuk buku di dalamnya.

Berbagai karya cipta yang dilindungi oleh undang-undang termasuk buku di dalamnya telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta, terutama pasal 113 ayat (4) UU Hak Cipta mengatur bahwa setiap orang yang melakukan pembajakan akan dikenai hukuman pidana atau dipenjara paling lama 10 tahun dan atau pidana denda paling banyak Rp4 miliar.

Baca Juga: 9 Rekomendasi Buku dari Member SEVENTEEN, Menarik Semua!

2. Tidak menghargai proses kreatif penulis dalam menghasilkan sebuah karya 

ilustrasi seorang penulis (pexels.com/Vlada Karpovich)

Menemukan ide dalam menulis itu tidak mudah. Merangkai kalimat agar tersusun rapi sehingga menjadi tulisan apik yang dibukukan juga butuh waktu yang tidak sebentar. Ada proses kreatif  panjang yang harus dilewati seorang penulis untuk akhirnya bisa menerbitkan sebuah buku. Membeli buku bajakan artinya kamu tidak menghargai jerih payah penulis dalam menghasilkan karyanya.

Tidak seperti karya lain, royalti dari sebuah buku itu tidak banyak, lho. Agar mereka terus berkara, kita juga harus memperhatikan kesejahteraan mereka. Kalau memang belum punya uang lebih baik menabung terlebih dahulu daripada harus membeli buku bajakan.

Tulisan yang kamu baca juga umumnya lebih buram, kertas yang dipakai juga bukan kertas standar. Gak jarang potongan bukunya ada yang miring, belum lagi lem pada buku mudah banget lepas. Hal-hal semacam ini jelas gak akan kamu dapatkan kalau kamu membeli buku asli. Nah, jika sudah begini yang rugi kamu sendiri, kan?

3. Buku bajakan punya kualitas yang lebih rendah dibanding buku asli 

perbedaan antara buku asli dengan buku bajakan (booksrun.com)

Harga buku bajakan bisa lebih murah hingga dua kali lipat dibanding buku asli atau dijual dengan harga yang tidak masuk akal. Namun,  kualitas yang kita terima jelas tidak akan sebaik buku asli.

Selain harganya yang terlampau murah, buku bajakan biasanya punya ukuran yang lebih kecil dengan warna sampul yang terkesan memudar. Gak berhenti di situ saja, buku bajakan dicetak asal, malah ada yang hadir dalam bentuk fotokopi.

4. Membeli buku bajakan akan merugikan orang yang terlibat 

ilustrasi seorang ilustrator (pexels.com/Ivan Samkov)

Seperti yang dikemukakan di atas, membeli buku bajakan jelas akan merugikan banyak pihak. Gak hanya kamu dan penulis, lho. Penerbit juga akan kesulitan bila masih banyak orang yang kurang kesadaran untuk membeli buku asli dan memilih membeli buku bajakan. Hasil dari penjualan buku dipotong untuk pajak, lho. Seperti kita tahu, pajak yang kita bayarkan berguna untuk pembangunan negara, bukan?

Gak hanya itu, proses sampai tercetaknya buku melibatkan banyak orang di belakang layar yang jelas harus kita hargai pula usahanya. Ada editor, illustrator untuk sampul buku, bahkan orang-orang yang bekerja di percetakan. Meski terkesan sepele, banyak pihak yang akan merasa dirugikan apabila kamu nekat membeli buku bajakan.

Baca Juga: 5 Kelebihan Membeli Buku Bekas, Stop Beli Buku Bajakan!

Verified Writer

Annisa Nur Fitriani

Don't sleep on me

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya