TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Kebiasaan yang Bikin Self Reward Menjadi Toxic, Waspada! 

Self reward jangan sampai berlebihan

kebiasaan sepele yang bikin self reward menjadi toxic (pexels.com/Tim Douglas)

Self reward atau memberi hadiah untuk diri sendiri adalah hal yang wajar dan berdampak baik bagi kita. Namun, kalau dilakukan dengan cara yang salah, self reward justru berubah jadi toksik.

Berawal dari kebiasaan yang dianggap sepele, lama-lama self reward yang kamu berikan pada diri sendiri malah berpotensi menghambat hidupmu. Tentu kamu gak mau berakhir seperti itu, kan?

Supaya gak kebablasan, kamu perlu waspada dengan sejumlah kebiasaan sepele berikut yang bisa bikin self reward menjadi toksik. Memangnya kebiasaan sepele yang seperti apa, sih? Cari tahu sama-sama, yuk!

1. Gak menjaga pola makan  

ilustrasi gak menjaga pola makan (pexels.com/Tim Samuel)

Ada tipe orang yang memberi self reward pada diri mereka dengan cara makan makanan enak. Namun, karena keterusan, akhirnya pola makan jadi gak dijaga. Berkedok self reward, mereka akan mulai mengonsumsi makanan apa pun sebagai bentuk hadiah atas hal berat yang mereka alami.

Sayangnya, self reward ini sudah tak bisa dikendalikan lagi sebab dilakukan hampir tiap hari. Memang benar, makan adalah kebutuhan sehari-hari, tapi setiap apa yang masuk ke dalam perut juga wajib diperhatikan.

Gak semua yang manis-manis, berlemak, atau bahkan punya berpengawet tinggi bisa dengan entengnya kita konsumsi setiap hari secara berlebihan. Perhatikan apa yang kamu konsumsi, ya!

2. Kurang bijak dalam mengatur keuangan 

ilustrasi kurang bijak dalam mengatur keuangan (pexels.com/Gustavo Fring)

Self reward akan jadisalah kaprah kalau kamu sudah berada di fase boros. Kamu dengan sangat impulsif membelanjakan uang yang kamu miliki. Padahal, kamu sendiri masih bingung sebenarnya kamu benar-benar butuh atau hanya sebatas ingin memiliki.

Setiap kamu melihat barang di toko atau bahkan secara online, begitu suka, kamu langsung membelinya. Kebiasaan ini terus berulang hingga yang paling buruk bisa jadi kamu terlilit hutang demi memenuhi kebiasaan tersebut. Hal semacam ini sepatutnya dihentikan.

Baca Juga: 5 Self Reward ala Cowok yang Gak Bikin Kantong Kering, Perlu Dicoba!

3. Punya sindrom FOMO 

ilustrasi sindrom FOMO (pexels.com/Martin Lopez)

Belakangan sedang ramai banget artis dalam hingga luar negeri mengadakan konser di Indonesia. Gak cuma acara musik, pertunjukan, festival, hingga film-film baru yang rilis di bioskop juga gak kalah menariknya. Gak sedikit pula restoran atau kafe yang baru buka.

Kalau kamu masih tau dan sadar apa itu self reward, rasanya gak semua hal harus kamu datangi. Alih-alih self reward datang ke setiap konser artis hingga beragam festival yang diadakan di kota kamu, itu namanya bukan self reward lagi tapi sindrom FOMO (fear of missing out) yang berujung toksik. Kamu gak lagi melakukan self reward tapi kamu ingin jadi orang yang ikut gegap gempita dari semua hal yang sedang tren.

4. Manajemen waktu yang buruk 

kebiasaan sepele yang bikin self reward menjadi toxic (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kalau kamu memang jarang sekali punya waktu me time, rebahan kadang sering disarankan. Namun, kalau kamu terlalu sering rebahan dan gak melakukan apa pun hampir setiap hari itu sudah bukan me time apalagi self reward, tapi jatuhnya bikin kamu jadi orang yang malas.

Kebiasaan rebahan ini juga bisa jadi kamu bawa di dunia kerja, nih. Dengan dalih break bekerja, kamu malah memilih rebahan dengan durasi waktu yang sangat lama. Manajemen waktu yang buruk inilah yang pada akhirnya bikin pekerjaanmu jadi menumpuk. Boleh sesekali rebahan tapi harus tahu waktu, situasi, dan kondisi juga, ya!

Baca Juga: 7 Bentuk Self Reward Gratis Yang Bisa Kamu Coba, Hargai Diri Sendiri

Verified Writer

Annisa Nur Fitriani

Don't sleep on me

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya