TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Kenapa Masalah Warisan Selalu jadi Rebutan

Apakah kamu pernah berada dalam situasi ini?

ilustrasi rebutan warisan (pexels.com/cottonbro studio)

Warisan adalah harta dan hak yang ditinggalkan oleh seseorang setelah meninggal dunia. Akan tetapi, warisan yang seharusnya menjadi hak dan harta yang ditinggalkan oleh orang yang telah tiada, seringkali berubah menjadi sengketa yang tak kunjung selesai.

Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa masalah warisan selalu menjadi sumber perselisihan di antara anggota keluarga? Tanpa berlama lagi, mari kita bahas sejumlah alasannya secara lebih mendalam.

1. Kurangnya kesepakatan sebelumnya

ilustrasi kurangnya kesepakatan (pexels.com/cottonbro studio)

Ketika seseorang tidak mengomunikasikan secara jelas apa yang seharusnya menjadi hak dan bagian dari masing-masing ahli waris, ini membuka pintu bagi tafsiran yang berbeda-beda. Beberapa anggota keluarga mungkin merasa bahwa mereka berhak atas lebih banyak bagian dari warisan daripada yang lain. Inilah salah satu akar permasalahan dalam masalah warisan yang sering kali jadi rebutan.

Selain itu, kurangnya kesepakatan sebelumnya juga dapat mendorong munculnya ketidakpercayaan di antara anggota keluarga. Mereka mungkin merasa bahwa ada yang mencoba menguntungkan diri sendiri atau merugikan mereka. Kesepakatan sebelumnya yang jelas dan terdokumentasi dapat membantu mencegah konflik semacam ini.

Baca Juga: 6 Kiat agar Harta Warisan Gak Ludes, Jangan Kaget Kaya Mendadak

2. Keadilan

ilustrasi keadilan (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Perasaan keadilan adalah faktor penting lainnya yang sering mendasari masalah warisan yang menjadi rebutan. Anggota keluarga yang merasa bahwa mereka tidak diperlakukan dengan adil dalam pembagian warisan dapat merasa marah dan frustrasi. Ini bisa menjadi bahan bakar bagi konflik yang berkepanjangan.

Misalnya, jika satu anggota keluarga merasa bahwa dia telah memberikan lebih banyak perhatian atau bantuan kepada orang yang telah meninggal, dia mungkin menganggap bahwa dia seharusnya mendapatkan bagian yang lebih besar dari warisan. Sementara itu, anggota keluarga lain mungkin memiliki pandangan yang berbeda tentang apa yang adil.

3. Ketidakpahaman hukum warisan

ilustrasi hukum warisan (pexels.com/RDNE Stock project)

Ketidakpahaman tentang hukum warisan juga dapat menjadi pemicu konflik. Banyak orang tidak memahami sepenuhnya bagaimana hukum warisan bekerja. Mereka mungkin tidak tahu apa yang seharusnya menjadi hak mereka, apa yang bisa mereka klaim, atau bagaimana proses distribusi warisan seharusnya berlangsung.

Ketidakpahaman ini dapat menciptakan kebingungan dan ketidakpastian di antara ahli waris. Mereka mungkin mencari informasi dari berbagai sumber yang dapat memperumit masalah lebih lanjut. Inilah mengapa penting untuk memiliki penjelasan yang jelas tentang hukum warisan agar semua pihak dapat memahami hak dan tanggung jawab mereka.

4. Emosi yang terlibat

ilustrasi emosi (pexels.com/SHVETS production)

Warisan seringkali melibatkan emosi yang kuat, terutama setelah kehilangan orang yang dicintai. Emosi seperti kesedihan, kemarahan, dan kekecewaan dapat mempengaruhi bagaimana anggota keluarga berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain. Ini dapat mengakibatkan konflik yang lebih besar.

Ketika emosi mengambil alih, orang cenderung sulit untuk berpikir secara rasional dan objektif. Mereka mungkin membuat keputusan impulsif atau mengambil tindakan yang tidak masuk akal dalam upaya untuk melindungi kepentingan mereka. Ini bisa memperburuk situasi konflik dalam masalah warisan.

Baca Juga: Pembagian Harta Warisan Menurut Hukum Perdata, Begini Ketentuannya

Verified Writer

Annisa Nur Fitriani

Don't sleep on me

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya