TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Dampak Negatif Fenomena Doxing, Sebarkan Data Pribadi di Internet

Kamu harus selalu waspada, ya!

ilustrasi meretas data pribadi (pexels.com/cottonbro)

Kejahatan media sosial ada banyak sekali jenisnya, salah satunya adalah doxing. Secara singkat, doxing adalah kegiatan untuk menyebarkan atau membuka data pribadi mulai dari identitas sampai foto-foto tanpa persetujuan yang bersangkutan. 

Fenomena doxing di dunia maya bukan hal baru lagi. Banyak yang jadi korban dan tak jarang mengalami trauma hingga perasaan malu luar biasa. Ini dia beberapa dampak negatifnya. 

1. Rusaknya reputasi pribadi karena data diri yang tersebar masal di internet

ilustasi seseorang menggunakan laptop (pexels.com/Yan Krukov)

Fenomena doxing di internet dapat merusak reputasi seseorang karena seluruh data pribadinya disebar tanpa persetujuan. Mulai dari identitas bahkan sampai informasi keluarga yang jadi bulan-bulanan netizen.

Tentunya, hal itu sangat merugikan korban. Bahkan, teman terdekat dari korban doxing tak luput dari serangan, yang mana memberikan rasa takut dan trauma mendalam. 

Baca Juga: 7 Hal yang Akan Kamu Dapat Jika Rehat dari Sosial Media, Hilang Stres!

2. Melanggar privasi karena menyebarkan data pribadi tanpa persetujuan

ilustrasi penyebaran data pribadi di internet (pexel.com/Mikhail Nilov)

Data pribadi yang disebarluaskan tanpa persetujuan adalah pelanggaran privasi. Bahkan, pelaku penyebaran bisa dipidana. Korban bisa saja menuntut pelaku dengan UU ITE atas dasar pelanggaran privasi. Tindakan doxing bisa disimpulkan sebagai kejahatan media sosial masa kini.

3. Menimbulkan reaksi cyberbullying misalnya komentar jahat di media sosial atau panggilan teror via telepon

ilustrasi media sosial (pexel.com/Pixabay)

Dampak nyata dari doxing adalah reaksi cyberbullying. Korban bisa diolok-olok dan dihujani komentar jahat pada media sosialnya. Lalu, data atau foto yang tersebar berpotensi dijadikan objek pelecehan bagi banyak orang. 

Korban doxing juga sering mendapatkan teror melalui panggilan telepon ataupun chat dari orang tidak dikenal. Tak hanya korban yang terganggu, biasanya anggota keluarga juga tak luput dari sasaran. 

4. Data diri yang tersebar berpotensi diperjual belikan secara ilegal

ilustrasi pencurian data (pexel.com/Christina Morillo)

Data pribadi yang tersebar sangat berbahaya karena bisa diperjualbelikan secara ilegal. Misalnya untuk pinjaman online atau penggandaan data pribadi untuk kejahatan internet lainnya. 

Tak bosannya mengingatkan untuk selalu hati-hati dalam mengunggah data pribadi di internet. Jangan sampai aktivitasmu di dunia maya malah jadi bumerang. Hati-hatilah dalam berkomentar atau membuka situs yang tidak jelas. 

Baca Juga: Hati-hati Data Pribadi Bocor, 8 Tips Menjaga Privasi di Media Sosial

Verified Writer

Cappucinotea *

Tohoshinki Enthusiast, Instagram: astri_meita

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya