TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Perawat Indonesia, Ternyata Ada Ujian Nasionalnya

Semangat merawat Indonesia ya, Ners!

IDN Times/ Muchammad Haikal

Tanggal 17 Maret diperingati sebagai Hari Perawat Nasional. Tanggal tersebut bertepatan dengan terbentuknya Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan profesional yang mempunyai undang-undang sendiri. Profesinya berbeda dengan tenaga kesehatan lainnya, perawat mengedepankan ilmu caring, sebuah keilmuan yang berdiri sendiri.

Meskipun perawat sangat dekat dengan masyarakat, namun rasanya banyak fakta mengenai perawat di Indonesia yang belum banyak diketahui orang-orang. Nah, inilah fakta-fakta tersebut:

1. Indonesia memiliki 9 profesor di bidang keperawatan

Instagram.com/nursing_universitasindonesia

Untuk bidang keperawatan sendiri, Indonesia telah memiliki 9 profesor. Tujuh di antaranya berada di Universitas Indonesia, 1 berasal dari Universitas Airlangga (Prof. Dr. Nursalam, M.Nurs (Hons)), dan 1 lagi dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara (Prof DR H Paul Sirait, SKM, MM, Mkes).

Profesor keperawatan pertama adalah Prof. Dra. Elly Nurachmah M. App. Sc, D.N.Sc, beliau dilantik menjadi profesor pada tahun 2004. Profesor ke-9 dilantik pada tahun 2019 kemarin yaitu Prof. Yeni Rustina, S.Kp., M.App.Sc., Ph.D.

Dengan adanya profesor-profesor keperawatan tersebut menandakan bahwa perkembangan ilmu keperawatan di Indonesia semakin maju dan kualitas perawat-perawat Indonesia semakin baik.

Baca Juga: Bisa Ditiru, 8 Cara Perawat dan Dokter Menghindari Sakit Flu

2. Jenjang pendidikan keperawatan di Indonesia mulai dari SMK hingga S3

instagram.com/syf.gisela

Salah satu “keunikan” perawat di Indonesia adalah terdapat pada jenjang pendidikan yang sangat variatif sekali. Mulai dari SMK, DIII, DIV, S1, Ners, S2, Spesialis, hingga S3. Perlu diketahui bahwa untuk menjadi perawat profesi tidak cukup hanya menempuh pendidikan jenjang SMK, DIII, bahkan S1 saja.

Perawat sebaiknya melanjutkan pendidikan hingga Ners atau yang disingkat menjadi Ns. Seperti dikutip dari Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan Bab 2 Pasal 4 bahwa jenis perawat terdiri atas perawat vokasi dan perawat profesi, perawat profesi yang dimaksud adalah Ners dan Ners spesialis.

Untuk menjadi seorang Ners, tidak harus melewati SMK dan DIII dulu. Jenjang S1 Keperawatan dapat langsung menerima lulusan SMA. Perawat yang ingin melanjutkan pendidikan hingga tahap Ns dapat memilih berbagai institusi, hampir di setiap provinsi bahkan setiap kota memilki institusi pendidikan tinggi S1 dan Ners Ilmu Keperawatan.

Pendidikan jenjang S2 juga cukup banyak, setidaknya hampir di setiap pulau telah menyelenggarakan jenjang pendidikan tersebut sebut saja Universitas Andalas di Sumatera Barat, Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta, Universitas Hasanuddin di Makassar, dan masih banyak lagi.

Sedangkan untuk Program Doktor Keperawatan atau S3 baru ada dua universitas yang menyelenggarakannya yaitu Universitas Indonesia dan Universitas Airlangga.

3. Pendidikan sarjana keperawatan di Indonesia ada sejak tahun 1985

Pexels.com/AnnaShvets

Siapa yang sangka bahwa ternyata pendidikan sarjana keperawatan di Indonesia sudah ada sejak 35 tahun yang lalu. Indonesia tentu tidak mau tertinggal dengan negara lain, pada tahun tersebut negara-negara lain telah memiliki banyak perguruan tinggi yang membuka program sarjana keperawatan, sedangkan satu pun di Indonesia belum ada.

Pendirian program sarjana keperawatan bertujuan untuk meningkatkan pelayanan keperawatan yang profesional. Semakin tinggi pendidikan semakin profesional pula pelayanan yang diberikan karena ilmu yang diperoleh akan semakin banyak dan pola pikir untuk pengembangan ilmunya pun semakin maju.

Perguruan tinggi pertama yang membuka program tersebut adalah Universitas Indonesia (UI). Pada saat itu Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) masih berada dalam naungan Fakultas Kedokteran UI. Mengutip dari laman profil nursing.ui, bahwa pada tahun 1995, berdirilah Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) UI sebagai fakultas tersendiri yang menaungi PSIK.

4. Ners, sebutan resmi perawat profesi di Indonesia

Pixabay.com/aangq26

Perawat pada umumnya dipanggil suster. Sebutan tersebut tentu terbatas untuk perawat-perawat perempuan dan bidan. Padahal bidan dan perawat adalah profesi yang berbeda. Selain itu tidak semua perawat berjenis kelamin perempuan. Panggilan akrab untuk perawat laki-laki adalah bruder, namun hal ini pun ternyata belum banyak yang tahu.

Nah, ternyata ada sebutan tersendiri untuk perawat Indonesia. Ya, sebutannya adalah Ners. Sebutan ini ditujukan untuk perawat-perawat profesi baik laki-laki maupun perempuan. Hal tersebut telah diatur dalam UU Keperawatan.

Ners merupakan serapan dari bahasa Inggris nurse yang berarti perawat. Mudah untuk diingat bukan? Nah sekarang jika memanggil perawat biasakan untuk memanggil Ners, ya.

Baca Juga: 5 Hal yang Harus Kamu Ketahui Tentang Jurusan Keperawatan

Writer

Utik .

INFJ

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya