TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tanda Kamu Mengalami Atelophobia, Jangan Sepelekan!

Merasa lebih baik tidak mencoba daripada gagal

Ilustrasi takut (pexels.com/Kat Smith)

Merasa takut akan ketidak sempurnaan merupakan perasaan yang wajar. Tentu, semua orang di dunia ini menginginkan kesempurnaan, baik sempurna tentang pencapaian, fisik, finansial, dan lain sebagainya.

Namun, bagaimana kalau kamu merasa ketakutan secara berlebihan akan hal tersebut? Nah, bisa jadi kamu memiliki Atelophobia. Dilansir Verywell Mind, Atelophobia adalah ketakutan yang intens dan berlebihan akan ketidaksempurnaan atau membuat kesalahan, kata Aimee Daramus, PsyD, seorang psikolog klinis berlisensi.

Berikut ada tanda-tanda kalau kamu memiliki Atelophobia. Yuk, simak bersama!

1. Tidak dapat menerima masukan

ilustrasi orang bertengkar (pexels.com/Liza Summer)

Setiap orang sepertinya selalu ingin melakukan segala hal dengan sempurna tanpa celah sedikit pun. Namun, sebagai manusia biasa, membuat kesalahan adalah hal yang wajar. Sehingga, kritik dan saran sudah sepatutnya kita terima dengan baik untuk memperbaiki apa yang perlu diperbaiki.

Dilansir Verywell Mind, Sanjana Gupta, seorang penulis kesehatan dan editor menjelaskan, tanda kamu memiliki Atelophobia ialah kamu cenderung tidak dapat menerima masukan. Kamu mungkin tidak dapat menoleransi kritik sedikit pun. Bahkan, umpan balik yang diberikan secara membangun bisa terasa seperti serangan karena menunjukkan bahwa kamu tidak sempurna.

2. Mengalami ketakutan dan kesusahan

ilustrasi orang sedih (unsplash.com/Claudia Wolff)

Rasa takut dan susah juga merupakan hal yang wajar. Namun, jika kamu merasakannya secara berlebihan karena takut akan membuat kesalahan, bisa jadi ini tanda kamu memiliki Atelophobia.

Gupta menambahkan, "Kamu mungkin merasa stres atau panik ketika menghadapi atau bahkan memikirkan situasi di mana kamu mungkin tidak berada dalam kondisi terbaik. Selain gejala emosional, kamu mungkin juga mengalami gejala kecemasan fisik, seperti detak jantung cepat, sesak napas, mual, menggigil, pusing, berkeringat, dan gemetar".

Baca Juga: 5 Buku Thriller dengan Cerita Mengenai Kutukan, Siap Bikin Ketakutan! 

3. Kamu takut akan kekurangan atau kesalahan

ilustrasi orang sedih (pexels.com/Liza Summer)

Kebanyakan orang takut melakukan kesalahan, namun yang mengubah ketakutan sehari-hari menjadi fobia adalah besarnya reaksimu terhadap hal tersebut. Orang-orang dengan atelophobia memiliki respons yang sangat kuat terhadap pemikiran tentang ketidaksempurnaan. Ini adalah perbedaan antara merasa gugup sebelum berbicara di depan umum dan melewatkannya sama sekali karena pemikiran tersebut saja sudah menakutkan.

"Fobia bisa jadi merupakan perasaan emosi negatif yang luar biasa di mana mereka berpikir, 'Jika saya melakukan itu, saya mungkin mati," kata Jennice Vilhauer, PhD, melansir dari Bustle. Ini mungkin terdengar tidak masuk akal, tetapi hal itu tidak mengurangi respons dari rasa takut.

4. Kamu lebih baik tidak melakukan apa pun daripada melakukan sesuatu yang salah

ilustrasi orang berpikir (unsplash.com/Anthony Tran)

Siapa nih yang sering merasa bahwa tidak melakukan apa pun lebih baik daripada melakukan sesuatu dan berakhir gagal? Tanda satu ini juga bisa kamu waspadai. Ingatlah, bahwa dengan mencoba, kamu bisa jadi tahu dimana letak kesalahanmu.

Dilansir Bustle, Eliza Castile, penulis menjelaskan, penderita fobia akan menemukan cara yang cukup kreatif untuk menghindari hal yang membuat mereka takut. Sayangnya, rasa takut akan ketidaksempurnaan bisa terjadi pada semua jenis situasi dan menghindarinya bisa berarti menunda-nunda.

Singkatnya, penderita atelophobia lebih memilih tidak melakukan apa pun daripada melakukan kesalahan menurut standar mereka sendiri. Tentu saja, hal ini dapat menyebabkan kesulitan serius.

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Perlu Bantuan Profesional untuk Atasi Gangguan Mood

Verified Writer

Alma S

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya