TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Alasan Sederhana Kamu Masih Belum Bisa Memaafkan Orang Lain, Renungi!

Mungkin ini alasannya kamu jadi sulit memaafkan orang

IDN Times/Anjani Eka Lestari

Berbuat salah, meminta maaf, dan memaafkan, sejatinya merupakan hal yang wajar dan pasti terjadi pada siapa saja. Sayangnya, gak semua hal bisa berjalan mulus. Terkadang, ada saja kendala yang harus dihadapi, seperti sulit memaafkan orang lain.

Pada dasarnya, selalu ada alasan di balik setiap peristiwa atau keadaan. Termasuk juga, jika hingga saat ini, kamu masih belum bisa memaafkan orang-orang tertentu di dalam hidupmu. Apa saja ya alasannya? Yuk, langsung simak pembahasannya!

1. Kamu gak jujur pada diri sendiri mengenai alasan sebenarnya kamu merasa terluka

unsplash.com/Nicole Geri

Beberapa orang terkadang meyakinkan diri sendiri bahwa mereka terluka karena suatu hal, meskipun kenyataannya oleh karena hal lain. Contohnya, ketika kamu gak bisa memaafkan adik karena ia tak mau meminjamkan barang. Nyatanya, hal yang membuatmu sakit hati ialah karena adik kerap membandingkan dirimu dengan orang lain.

Tapi, kamu terus menerus berkata bahwa kamu marah karena masalah pinjam-meminjam barang tersebut. Padahal, langkah pertama untuk bisa memaafkan orang lain yaitu dengan mengakui dan berterus terang mengenai hal apa yang membuat dirimu terluka.

2. Kamu takut kalau memaafkan orang lain, kamu akan kembali menjadi 'rapuh'

Pexels.com/Austin Guevara

Merasa marah bisa membuat kita merasa lebih 'kuat', seakan-akan kita gak akan bisa terluka lagi. Sedangkan ketika memaafkan, bisa jadi akan muncul perasaan 'terekspos' yang seakan-akan membuat kita terlihat lebih rentan.

Mungkin benar demikian, tapi menolak memaafkan seseorang justru bisa memberi efek jangka panjang yang lebih buruk. Ini karena pikiran kita akan terus menerus mengulang peristiwa yang menyakiti kita. Sedangkan ketika memaafkan, kamu terbebas dari sakit hati yang tertahan.

Baca Juga: Lembut Hati dan Gak Mendendam, 5 Zodiak Ini Dikenal Paling Pemaaf

3. Kamu mengira bahwa jika sudah memutuskan untuk memaafkan, maka kamu wajib untuk melupakan

pexels.com/Andrew Neel

Memaafkan seseorang bukan berarti kamu wajib melupakan apa yang sudah terjadi. Ini karena hal itu hampir mustahil untuk dilakukan. Dibanding melupakannya, memaafkan lebih kepada menerima kenyataan bahwa kamu sudah mengalami hal yang menyakitkan.

Dari pengalaman tersebut, kamu bisa mengambil pelajaran berharga yang berguna di masa depan. Selain itu, kalau kamu tulus memaafkan seseorang, seiring berjalannya waktu, hatimu juga pasti gak akan lagi sakit ketika mengingat hal-hal di masa lalu.

4. Kamu menggabungkan rasa sakit hati di masa kini dengan kepahitan masa lalu yang lebih besar, menyebabkan timbulnya istilah "snowball effect"

pexels.com/Pixabay

Ada kalanya hal yang paling menyakitimu, terulang untuk kedua kalinya. Hanya saja, hal tersebut dilakoni oleh orang yang berbeda dan dalam kasus yang berbeda. Hal ini tentu bisa menjadi masalah yang serius karena menyangkut trauma masa lalu.

Misalnya, kamu merasa pasangan meninggalkanmu, walau sebenarnya yang ditinggalkan oleh kekasihmu adalah hubungan kalian saja, dan mungkin sudah dibicarakan secara baik-baik. Tapi kamu lantas menghubungkannya dengan kejadian masa kecil, di mana kamu merasa ditinggalkan oleh orangtua yang berpisah.

Perasaan terluka yang menumpuk ini, bisa menyebabkan masalah yang lebih besar. Oleh karena itu, ada baiknya kamu mencari pertolongan dari ahli untuk mengatasi hal ini. Di samping untuk menuntaskan akar permasalahan, kamu pun bisa belajar memaafkan.

5. Kamu berpikir bahwa memaafkan seseorang berarti sama halnya dengan menerima perlakuan mereka yang salah

pixabay.com/palinska

Ada beberapa orang yang masih bingung dengan pikiran bahwa dengan memaafkan itu, artinya sama saja dengan menerima perlakuan mereka yang salah. Hal ini sama sekali gak benar.

Memaafkan berarti mengizinkan dirimu untuk memproses sekaligus menyembuhkan luka yang disebabkan orang lain. Hal ini bukanlah semata-mata menerima perlakuannya. Kamu tetap bisa gak menyetujui atau bahkan menentang tindakan mereka, sembari memberi maaf kepada orang yang bersangkutan.

Baca Juga: Ciri-ciri Hatimu Masih Menyimpan Dendam Walau Kamu Berpikir Sebaliknya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya