TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kesuksesan Pengusaha Cokelat Asal Yogyakarta Berdayakan Petani Kakao

Perjuangannya bak pahlawan bantu perekonomian petani

Pexels/Pixabay

Yogyakarta, IDN Times – Berkat usahanya bernama Won.Dis Cokelat, Dwi Murtuti Rahayu (37) berperan bak pahlawan bagi orang lain. Pasalnya, pengusaha cokelat asal Kulon Progo, Yogyakarta itu meraih kesuksesan yang tidak dinikmati sendiri. Keuntungan dan manfaat Won.Dis Cokelat dirasakan juga oleh para petani kakao dan masyarakat di Kecamatan Kalibawang, Kulon Progo.

Cerita sukses Dwi bermula sekitar 8 tahun lalu. Pada 2012, Dwi mengaku mulai memiliki ide untuk mengolah tanaman pegagan. Berbagai produk berbahan dasar pegagan mulai diproduksinya. Setahun berlalu, upaya Dwi mengolah pegagan menarik perhatian masyarakat. Hingga akhirnya, para tetangga Dwi ingin turut serta dalam kegiatan usaha tersebut. Akhirnya, mulai 2013 Dwi dan tetangganya mendirikan Kelompok Wanita Tani (KWT) Pawon Gendis. 

Baca Juga: Ini Inovasi BRI Luncurkan Program Sekolah Pasar dan UMKM

1. Won.Dis menjadi unit usaha di KWT Pawon Gendis yang memproduksi olahan kakao

lugualami.net

Setelah KWT Pawon Gendis berdiri, Dwi kembali memiliki ide untuk mengolah pegagan secara unik: dicampur dengan cokelat. Ide ini lantas segera direalisasikan, hingga akhirnya KWT Pawon Gendis memproduksi berbagai kudapan berbahan pegagan dan cokelat, seperti permen, bubuk, serta camilan.

“Won.Dis Cokelat ini unit usaha saya pribadi, tapi menjadi satu kekayaan unit usaha di KWT Pawon Gendis. Bisnis saya itu utamanya sebagai produsen olahan kakao. Pengembangan dari usaha itu karena banyaknya pengunjung yang datang, baik untuk membeli oleh-oleh maupun edukasi mengenai tanaman pangan lokal,” kata Dwi.

Produk tersebut lambat laun mulai diminati banyak orang. Hingga puncaknya, pada 2015 cokelat pegagan produksi KWT Pawon Gendis mulai dikenal sebagai makanan oleh-oleh khas Kulon Progo. Karena popularitasnya meningkat, omzet Won.Dis Cokelat pun menanjak. Pada waktu normal, Dwi mengaku bisa mengantongi omzet Rp50 juta dari penjualan seluruh produk olahan kakao miliknya.

2. Bisnis Won.Dis Cokelat telah membantu perekonomian para petani kakao

Bisnis Won.Dis Cokelat. pawon-gendis.business.site

Dari bisnisnya yang dirintis, kini Dwi telah banyak membantu para petani kakao dan juga tetangganya yang tergabung dalam KWT Pawon Gendis untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dwi menyerap hasil panen para petani guna dijadikan bahan baku dalam pembuatan coklat. 

“Terus terkait bahan baku kami juga menjalin kerja sama dengan petani kakao dan sampai saat ini mampu memberi motivasi para petani kakao, yang dulu sempat tanamannya dianggap tidak mempunyai nilai, tidak menghasilkan dan sekarang saya dapat memberi motivasi untuk kembali merawat tanamannya, sehingga mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panennya,” ungkap Dwi.

Pemberdayaan yang dilakukan oleh Dwi memacu motivasi para petani lokal untuk lebih meningkatkan kualitas hasil panen kakaonya. Setidaknya ada 70 orang petani kakao lokal yang digandeng. Adapun KWT Pawon Gendis menjadi wadah pemberdayaan, kebanyakan anggotanya adalah kaum perempuan, sebagai ibu rumah tangga dan petani. Hal ini menurutnya sebuah langkah yang tepat, karena dapat membantu perekonomian keluarga mereka.

Baca Juga: Dorong Ekonomi Mikro, BRI Tingkatkan Potensi dan Kapasitas UMKM RI 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya