TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Punya Kebiasaan Mengeluh di Sosmed? Pahami 7 Etiket Ini Dulu! 

Hati-hati ya guys, lebih dewasa, apalagi kalau lulusan baru

ilustrasi marah (pexels.com/freestocksorg)

Media sosial merupakan kekuatan baru bagi dunia saat ini. Baik itu untuk ekonomi, kesehatan, sosial bahkan untuk kepuasan personal bagi seseorang. Orang-orang bebas berekspresi dan juga berkarya di media sosial. Namun, sayangnya beberapa hal yang menganggu seperti hoax dan literasi yang rendah bisa membuat seseorang jadi "bodoh" di dunia maya.

Kamu-kamu yang masih belajar untuk dewasa dalam bermedia sosial sangat penting mengetahui apa saja yang memang sebaiknya dilakukan. Jangan karena mudahnya menekan tombol, semua berita asal disebarkan. Seperti tujuh hal ini, sangat penting untuk dicatat.

1. Kalau ada masalah dengan produk, lebih baik hubungi perusahaannya

ilustrasi mengetik pesan (Pexels.com/cottonbro)

Jika kamu memiliki keluhan tentang produk atau layanan perusahaan, menghubungi mereka melalui media sosial adalah cara terbaik untuk mendapatkan tanggapan. Misalnya, beberapa perusahaan sangat baik dalam menanggapi keluhan pelanggan di media sosial.

Memang akan ada yang lama, maka kamu tentunya perlu memahami bahwa perusahaan itu berarti kurang memperhatikan kenyamanan pelanggannya. Jadi, itu bukan masalahmu. Setidaknya kamu sudah tahu, perusahaan mana yang layak kamu gunakan layanannya. 

Tapi memang, kadang akan lebih di dengar jika ceritakan di media sosial. Namun momen ini lebih sering ke perusahaan yang memang tidak bagus soal pelayanannya. Namun yang pasti, bagaimanapun, menyampaikan keluhanmu di seluruh media sosial tidak akan membuahkan hasil.

Baca Juga: 10 Status Media Sosial Orang Naik Angkutan Umum Ini Penuh Drama Banget

2. Tahu kapan memberikan ulasan yang baik dan buruk

Ilustrasi bekerja dengan pakaian rapi (pexels.com/Lukas)

Jika kamu memiliki keluhan tentang pakaian katakanlah, gamis yang kamu beli secara online anehnya tembus pandang — sebaiknya tinggalkan ulasan negatif di situs web perusahaan daripada di media sosial.

Menurut Women's Health, 88 persen konsumen mengandalkan ulasan produk online sebelum melakukan pembelian, sehingga perusahaan mungkin lebih cepat merespons di sana.

3. Urungkan niat jika memang mau mengeluh soal pekerjaan

ilustrasi tekanan di tempat kerja (Pexels.com/YanKrukov)

Ini sangat penting untuk diingat jika kamu berteman dengan rekan kerja di media sosial. Mengatakan hal yang salah dapat menyebabkan dinamika tempat kerja yang canggung atau bahkan pekerjaanmu sendiri.

Ada banyak kasus orang dipecat karena memposting tentang perusahaan mereka di media sosial. Sekali lagi, ini bukan etiket media sosial yang tepat.

4. Jangan mengeluh soal teman atau keluarga

illustrasi perdebatan di dalam keluarga (Pexels.com/Monstera)

Bahkan jika kamu tidak menyebutkan nama, memposting status atau tweet yang menyinggung keluarga atau teman tertentu dapat merusak hubungan. Mengeluh tentang keluarga dan teman di media sosial sama sekali bukan perilaku yang baik. Sadarilah bahwa begitu kamu mengirimkannya, itu bisa kembali dan menghantui kamu. Jadi dewasalah!

5. Hindari posting apa pun saat marah

ilsutrasi aplikasi media sosial (pexels.com/tracyleblanc)

Kamu pastinya pernah marah atau kesal karena suatu hal. Misalnya karena pekerjaan, teman atau yang lainnya kamu jadi posting hal tersebut di media sosialmu. Jika kamu masih punya kebiasaan ini, sebaiknya tinggalkan dan dewasalah dalam bermedia sosial. Ingatlah bahwa apa yang tampak seperti masalah besar hari ini mungkin tidak menjadi masalah besar besok.

6. Jangan segan untuk unfollow atau blokir

ilustrasi seseorang tengah menunjukkan sinyal penolakan (Pexels.com/Monstera)

Jika ada orang di orang di lingkungan media sosialmu yang tampaknya mengeluh tanpa henti dan komentar mereka mengganggumu, ada baiknya kamu untuk memblokir atau membatalkan pertemanan sama sekali. Jika tidak enakan, senyapkan. 

Media sosial adalah untuk koneksi sosial, berbagi ide, dan jaringan. Media sosial bukan tempat untuk mengungkapkan keluhan atau membaca apa yang membuat seseorang kesal. Jadi, kalo punya daftar teman toksik di media sosial, lebih baik hapus atau remove dari pertemanan.

Baca Juga: Konten Kreator, Cara Baru Millennial Meraup Rupiah dari Media Sosial

Verified Writer

Basri W Pakpahan

Menulis untuk Memperbaiki Diri

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya