TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Kebiasaan Toksik yang Justru Merusak Kebahagianmu

Mari memperbaiki diri!

pexels.com/Tess Emily Seymour

Hanya kekurangan uang atau hiburan tidak akan menghalangi kita bahagia. Tapi sebenarnya kebiasaan toksik kita yang menggerus dan membuat kita tidak bahagia. Jika kita tahu apa yang kita lakukan salah, maka akan lebih mudah bagi kita memperbaiki.

Nah, berikut adalah beberapa kebiasaan buruk kita yang harus dihilangkan, dan tips bagaimana mulai memperbaikinya karena kebahagiaan adalah tanggung jawab pribadi.

1. Takut membuat kesalahan

pexels.com/energepic.com

Jangan pernah lupa bahwa ada perubahan hidup yang sebenarnya dimulai karena kesalahan. Penemuan penisilin dan microwave adalah contoh nyata terobosan yang sebenarnya dimulai dari kesalahan. Intinya, mungkin sangat keren jika kamu punya daftar riwayat hidup yang sempurna. Tapi apakah itu sungguh membuat kamu bahagia dalam kehidupan nyata?

Jangan pernah beranggapan bahwa kamu bisa selalu mencapai sesuatu yang ideal, karena hal itu tidak akan pernah terjadi. Bisa saja sebuah kegagalan kecil menjatuhkanmu dan memicu kepanikan, gangguan pola makan, dan masalah kesehatan lainnya. Kamu harus bisa menerima jika dirimu membuat kesalahan dan itu akan mengubah cara pandangmu terhadap kegagalan.

2. Suka menyalahkan keadaan

pexels.com/Craig Adderley

Misalnya saja kamu terlambat datang kerja. Saat kamu justru menyalahkan kondisi macet di jalan, maka itu menunjukkan bahwa kamu orang yang tidak bisa mengendalikan diri. Macet akan selalu ada di jalanan sampai besok, lusa, bahkan sampai bertahun-tahun kemudian. Apakah kamu akan selalu terlambat seumur hidupmu?

Tapi jika kamu menerima bahwa itu adalah kesalahanmu, hal itu akan memberimu banyak pilihan. Kamu bisa memilih bangun lebih pagi, atau kamu bisa meminta atasan memindah jadwal kerjamu. Cobalah untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dengan sudut pandang tersebut, maka kamu akan mulai melihat lebih banyak peluang dibanding batasan.

Baca Juga: Hati-hati, 6 Kebiasaan Buruk Ini Bisa Menurunkan Daya Ingatmu

3. Menyimpan dendam

pexels.com/Pixabay

Pertama, dendam bisa memicu dampak negatif untuk kesehatan, dari depresi sampai masalah pernafasan akut. Dendam itu semacam halangan untuk bahagia saat kamu depresi atau ada ganjalan di hati.

Kedua, kamu harus paham bahwa dendam justru banyak menimbulkan masalah dalam hidup. Bisa berupa apa pun, dari rendahnya kepercayaan diri sampai rasa tidak nyaman dalam bergaul. Sebagai contoh, jika seseorang menyebutmu bodoh, apa itu akan menyakitimu jika kamu tahu bahwa itu tidak benar? Jika kamu bisa mengendalikan diri, kamu tidak akan cepat marah meski ada orang yang sedang berusaha menyakiti perasaanmu.

Ketiga, dengan menyimpan dendam justru kamu menyakiti diri sendiri. Kamu harus ingat, perasaan negatif akan selalu muncul berulang-ulang dalam pikiranmu. Kamu justru menghabiskan waktu dan tenaga yang berharga pada sesuatu yang tidak bisa kamu ubah. Bukan kah lebih baik menemui terapis, belajar menerima dan membiarkannya berlalu, dan mengisi hidupmu dengan hal menyenangkan?

4. Terlalu fokus pada sukses orang lain

pexels.com/bruce mars

Dalam era media sosial, sangat sulit untuk tidak terjebak dalam sebuah perbandingan. Pakaian kita tidak semenarik seperti milik mereka di Instagram, kita kita banyak melancong seperti yang mereka lakukan, dan hubungan romansa kita tidak sesempurna mereka. Mengeluhkan hal-hal itu bisa membuat kita tidak bahagia.

Padahal, orang-orang itu hanya menunjukkan sebagian yang mereka ingin kita melihatnya. Tidak ada jaminan bahwa hidup mereka ideal. Selain itu, ada banyak bukti bahwa kehidupan nyata mereka tidak mengkilap seperti yanh diperlihatkan di Facebook atau Instagram.

Saat kamu justru sibuk membandingkan diri dengan hidup orang lain, kamu berdosa pada dirimu sendiri dan kehilangan waktu yang bisa kamu habiskan untuk membangun suksesmu sendiri.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Buruk yang Kerap Jadi 'Lifestyle' Masyarakat Urban!

Verified Writer

Bayu Widhayasa

Suka belajar tapi tidak suka makar

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya