5 Cara Tetap Pegang Kendali Atas Self-Criticism dalam Tekanan
Jangan mau ditipu pikiranmu sendiri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mudah bagi kita untuk menyalahkan diri sendiri saat keadaan sedang sulit dan tidak baik-baik saja. Saat menghadapi kegagalan, misalnya. Pikiranmu mendadak penuh dengan suara-suara yang menyalahkan, menghakimi, bahkan menyesali keputusan diri sendiri.
Itu yang disebut dengan self-critic atau kritik diri sendiri, kamu yang mengritik setiap hal tentang dirimu. Bila pikiran ini terus dikonsumsi, perlahan kamu pun akan percaya bahwa dirimu tidak layak dicinta, tidak berharga, bodoh, dan tidak lebih dari sebuah kegagalan. Dalam jangka panjang akan sangat berbahaya bagi gambar diri dan kesejahteraan mental.
Untuk memutus rantai toksik ini, kamu harus memegang kendali atas pikiranmu. Jangan mau diperbudak self-criticism, berikut lima langkah yang bisa kamu lakukan.
Baca Juga: 6 Sikap yang Perlu Dimiliki untuk Mempertahankan Jati Diri
1. Kenali saat pikiranmu mulai cenderung mengritik diri sendiri
Tahap pertama untuk memegang kendali atas pikiranmu ialah sadari ketika ia mulai bertindak di luar batas. Tanya dirimu sendiri, apa suara-suara dalam pikiranmu ini sering “mengganggu”? Apa ia terus merendahkan dirimu? Apa ia terus menghina, mengritik, menghakimi keputusanmu tanpa alasan yang jelas?
Yang lebih penting, apa ada gunanya terus mendengarkan suara-suara itu? Bila tidak, maka bisa jadi ini adalah self-criticism. Seringkali kita takut untuk menghentikan kebiasaan pola pikir negatif karena kita percaya bahwa suara ini wujud proteksi terhadap diri sendiri karena kita ingin jadi lebih baik.
Padahal hal tersebut keliru besar. Alih-alih bermanfaat, kebiasaan mengritik diri sendiri destruktif dan berakibat fatal dalam jangka panjang.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.