TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Pola Pikir yang Bikin Kamu Cepat Puas, Selalu Pasrah dengan Keadaan

Rasa cepat puas bikin kamu gak berkembang

ilustrasi wanita (pexels.com/Sarah Dietz)

Rasa cepat puas bisa menjadi sumber perangkap terbesar. Yang awalnya kamu selalu ingin melakukan yang terbaik, sekarang cenderung lebih gampang meremehkan. Yang awalnya kamu menggebu-gebu untuk belajar, kini lebih sering bersikap bodoh amat.

Salah satu penyebabnya ialah, kamu tidak lagi punya gairah terhadap hal tersebut. Bisa jadi, sebab kamu sudah puas dengan yang kamu raih sekarang. Sumbernya karena pola pikir yang salah. Saatnya evaluasi diri, masihkah kamu menyimpan lima pola pikir di bawah ini?

1. “Bisa saja sudah cukup bagiku”

ilustrasi wanita (pexels.com/Marcus Aurelius)

Jelas kamu mudah merasa puas. Kamu saja sudah tidak bergairah untuk meningkatkan kemampuanmu sekarang. Bagimu, skill yang ada sekarang sudah cukup—tidak perlu diasah, dilatih, atau digali lagi.

Hati-hati dengan pola pikir seperti ini. Memang awalnya terlihat baik, tapi dalam jangka panjang, ini bisa membuatmu stuck di tempat yang sama dalam berbagai hal. Karaktermu, karirmu, skill-mu tidak akan berkembang karena kamu dengan sengaja tidak ingin mengembangkannya.

2. “Aku tidak tahu apa yang ingin kukejar dengan ini”

ilustrasi wanita (pexels.com/cottonbro studio)

Kedua, kamu sudah kehilangan visi atas apa yang kamu kerjakan sekarang. Tak heran, saat orang lain sibuk memperbaiki kualitas diri, kamu hanya duduk manis di tempat. Kalau begini caranya, jangan mudah sewot saat hidup orang lain mengalami kemajuan pesat.

Bukannya tidak bisa, tapi kamu yang membatasi dirimu. Coba sekarang kembali renungkan, apa yang sungguh-sungguh ingin kamu kejar dalam tiap aspek hidupmu? Dalam studi, pekerjaan, dan hubungan? Jadikan itu acuan agar kamu tetap semangat untuk melangkah ke depannya.

Baca Juga: Gampang Puas Usai Raih Kesuksesan Sesaat? Ini Lho 5 Kerugiannya!

3. “Kalau orang lain bisa, kenapa harus aku yang melakukan?”

ilustrasi pria sedang bercakap-cakap (pexels.com/Laura Tancredi)

Pola pikir seperti ini sering jadi alasan untuk kita bermalas-malasan dan bergantung pada orang di sekitar kita. Alhasil, kamu tidak akan pernah belajar. Jangan harap kamu berprogres kalau kamu sendiri tidak pernah mengusahakannya.

Kalau orang lain bisa, seharusnya ini juga memotivasimu untuk mencoba. Proses setiap orang berbeda-beda, memang. Mungkin ada yang cepat paham, ada yang tidak. Apa pun itu, asal kamu tidak keluar dari jalur proses yang ada, pasti akan ada kemajuan dari dirimu sendiri.

4. “Untuk apa melatih sesuatu yang sudah pasti tidak bisa kulakukan?”

ilustrasi wanita sedang bercakap-cakap (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Hati-hati dengan pemikiranmu sendiri. Pikiranmu bisa membuatmu percaya hal-hal yang belum pasti kebenarannya.

Salah satunya, melabeli diri sendiri bahwa kamu tidak bisa atau tidak mampu melakukan sesuatu. Percaya, deh, ini bukan pola pikir yang sehat. Ujung-ujungnya, kamu akan aras-arasan belajar, karena kamu sudah terlebih dulu menyetel pikiranmu bahwa kamu tidak bisa melakukannya.

Verified Writer

Caroline Graciela Harmanto

sedang mengetik ...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya