5 Strategi untuk Mengendalikan Kekecewaan, Biar Tak Jadi Kepahitan
Jangan dipendam-pendam, ya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat kenyataan tidak sesuai ekspetasi, tentu wajar merasa kecewa, sedih, dan marah. Semakin jauh realitas dari harapan, semakin besar pula rasa kecewa. Bahayanya, kekecewaan yang ditumpuk-tumpuk bisa memberi kepahitan yang bisa membuatmu sulit melangkah ke depan.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengelola rasa kecewa. Bukan berarti ditahan-tahan, tapi bisa mengendalikan emosi negatif sehingga tidak berdampak dalam jangka panjang. Bagaimana cara mengelola kekecewaan? Berikut lima strategi yang bisa kamu gunakan.
1. Ingat alasan kamu dulu memulainya
Saat gagal, semua usahamu tampak sia-sia. Sulit untuk berpikir rasional saat pikiranmu dikuasai kesedihan dan amarah. Saat perasaan ini menyerang, hindari membuat kesimpulan atau keputusan penting.
Coba untuk kesampingkan hasil sejenak dan ingatlah dulu motivasimu memulai. Apa karena kamu menyukainya? Apa karena kamu ingin belajar dan memperbaiki diri? Menempatkan diri ke masa lalu memudahkan kita untuk memahami pilihan awal kita.
Dengan demikian, kamu tidak terfokus pada hasil. Gagal atau berhasil, kamu tetap termotivasi untuk melangkah maju.
Baca Juga: 5 Cara Kaum Milenial Menghadapi Kekecewaan, Apa Saja?
Baca Juga: 5 Cara Hidup Bahagia Tanpa Ekspektasi Lebih pada Orang Lain
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.