Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Menghindar adalah respon yang sering dilakukan ketika seseorang merasa lelah, tertekan, atau pun tidak nyaman dengan kondisi kehidupan yang ada. Kamu ingin lari tapi tidak bisa, ingin mengubah juga tapi bingung harus mulai dari mana. Sehingga jalan pintas yang ada ialah menghindari tanggung jawabmu.
Persis seperti self-sabotage, begitu juga orang yang menghindari realitas hidup. Ia akan menyibukkan diri dengan berbagai perkara tak penting dengan tujuan menghindari tanggung jawabnya yang utama. Secara tidak langsung, kamu pun membohongi dirimu bahwa inilah yang kamu perlukan. Persis seperti lima tanda di bawah.
Baca Juga: 5 Realitas saat Menjadi Mahasiswa yang Tak Seindah Ekspektasi
1. Bersandar pada hiburan sementara
ilustrasi wanita (pexels.com/cottonbro studio) Hiburan sementara di sini bisa berarti buku, film, game, termasuk scrolling medsos. Kamu kerap melakukannya dengan dalih “butuh hiburan”, padahal ada banyak tugas dan tanggung jawab menumpuk. Berkecimpung di hiburan dan hobi membuatmu lupa dengan segalanya, termasuk waktu dan kewajibanmu.
Hal ini tentu bukan kebiasaan yang sehat, karena kamu merusak keseimbangan dalam hidupmu dengan memberi terlalu banyak hiburan dan mengabaikan hal-hal yang seharusnya kamu tuntaskan. Tugasmu malah semakin menumpuk, sementara waktumu habis untuk melakukan hal yang sia-sia.
2. Terlalu menyibukkan diri
ilustrasi wanita (pexels.com/Yan Krukau) Lari dari realitas ternyata bukan hanya sekadar tidak melakukan tanggung jawab. Ada juga orang yang lari dengan cara menyibukkan diri demi menghindar dari pikiran dan perasaannya sendiri. Tidak terlihat malas, bukan? Tampak produktif, bukan?
Tapi kebiasaan ini sangat destruktif. Kamu mati rasa dengan segala hal, bahkan kamu tidak tahu apa tujuan menyibukkan diri dan bekerja. Lagi-lagi, tidak ada keseimbangan di sini. Kamu hanya membohongi diri untuk menjadi produktif demi menghindari self-reflection. Bila diteruskan, lambat laun kamu pun akan merasa asing dengan dirimu.
Baca Juga: 7 Realitas Hidup yang Dialami Na A Jeong di Drama Wedding Impossible
3. Mengambil risiko berlebihan
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
ilustrasi wanita sedang berpikir (pexels.com/Liza Summer) Ada perasaan adrenalin yang membuncah saat kita berusaha melakukan hal yang baru. Bukannya salah bila ingin belajar dan memperluas kapasitas diri, tapi tanya dirimu, apa tujuan melakukan ini? Jangan sampai hanya demi adrenalin dan gairah sementara, kamu mengambil tindakan sembrono.
Risiko berlebihan yang dimaksud di sini adalah bertindak tanpa memikirkan solusinya matang-matang. Konsekuensinya terlalu besar, bisa berdampak pada fisik, mental, dan masa depanmu. Bila kamu kerap memikirkan cara untuk melakukan sesuatu berbahaya yang memicu adrenalin, coba tanya dirimu, sebenarnya apa yang coba kamu hindari selama ini?
4. Sering menunda-nunda
ilustrasi wanita merasa lelah (pexels.com/Andrea Piacquadio) Kebiasaan menunda bisa jadi cara seseorang untuk menghindari aspek-aspek tertentu dalam hidupnya. Misal, seseorang yang tidak nyaman dengan bidang kerja yang digelutinya. Ia pasti akan aras-arasan saat diberikan suatu tugas atau tanggung jawab.
Setiap orang pasti pernah menunda, tapi bila ini jadi kebiasaan buruk yang sering kamu lakukan sampai merugikan dirimu, maka ada baiknya kamu ambil waktu evaluasi. Jangan sampai sebab terlalu sering, kamu jadi memandang rendah tanggung jawabmu.