TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Menulis di Banyak Platform Kurang Efektif, Ada Triknya!

Penulis juga harus mempunyai strategi

ilustrasi menulis di banyak platform (pexels.com/Ron Lach)

Setiap penulis pasti memiliki harapan supaya dapat menerbitkan tulisannya di beberapa media atau platform. Tak jarang dengan rasa penasarannya, penulis tersebut mencoba beberapa platform yang sekarang ini sudah semakin banyak. Mulai dari platform menulis gratis sampai berbayar dan membayar penulisnya sekalipun sudah tersedia.

Selain itu juga beragam benefit yang ditawarkan membuat penulis tersebut tertarik dan lekas mencobanya. Namun, ternyata menulis di banyak platform sekaligus justru kurang efektif. Berikut adalah lima alasan yang harus kamu tahu, apabila menulis di banyak platform sekaligus!

1. Menulis di banyak platform tidak menjamin cepat sukses

ilustrasi sedang kecewa (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Semakin banyak platform, tentu kamu menulis bukannya fokus meningkatkan kualitas, tetapi buru-buru mengejar target supaya bisa update terus. Memang tidak ada salahnya untuk mencoba hal ini. Tapi, usahakan untuk di awal-awal carilah platform yang paling sesuai terlebih dahulu.

Jika nanti sudah menemukannya, maka selesaikan dan maksimalkan di platform tersebut. Tidak perlu buru-buru mencoba semuanya, justru lebih baik kalau tulisanmu di platform tersebut mendapatkan banyak masukan dan saran dari pembaca. Jangan hanya mengikuti ambisi tapi kamu perlu menyusun strategi.

Baca Juga: 5 Cara Menentukan Platform Menulis yang Sesuai, Jangan Asal!

2. Membuat pembaca semakin kebingungan

ilustrasi mahasiswa sedang pusing (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kalau masih tahapan awal, sebagai penulis pasti belum banyak yang tahu tulisanmu. Secara otomatis ketika kamu menulis di banyak platform sekaligus, pembaca pasti bingung dan bertanya sebenarnya kamu menulis di mana? Kalau tulisannya beragam itu wajar, masalah besarnya jika yang kamu update itu tulisan yang sama.

Niatnya ingin mendapatkan lebih banyak pembaca, tetapi justru mereka melupakanmu karena merasa dipermainkan. Lama-lama pembaca akan merasa bosan dan bingung dengan karya yang kamu publikasikan. Hingga akhirnya mereka akan meninggalkan tulisanmu begitu saja.

3. Tulisan menjadi berserakan dan tidak terarah

ilustrasi sedang stress (unsplash.com/Elisa Ventur)

Niatnya ingin menulis supaya ada karya yang dijadikan portofolio sebagai penulis. Tetapi karena keberadaan tulisanmu tidak dalam satu platform, pasti bingung bagaimana cara mengumpulkannya. Tentu saja ini membuat karyamu tidak terarah dan berada di beragam platform.

Kalau memang tetap ingin seperti itu tidak masalah, asalkan ada beberapa platform yang kamu jadikan prioritas. Usahakan dan pilih beberapa platform yang memuat lebih banyak tulisanmu. Sehingga portofolio kamu tetap rapi dan menarik pembaca maupun klien.

4. Gunakan trik jika ingin menulis di platform lain

ilustrasi mahasiswa produktif (pexels.com/Liza Summer)

Kalau kamu sudah berhasil dan terkenal di salah satu platform. Baru kemudian sangat disarankan untuk memperluas dan mencoba platform lainnya. Usahakan gaya kepenulisan kamu tetap sama meskipun di platform yang berbeda. 

Hal ini dapat menjadi daya tarik dan keistimewaan kamu pastinya. Nantinya, kamu dapat mengajak pembaca untuk berbondong-bondong membacanya. Kalau pembaca sudah suka dan hafal dengan karyamu, pasti mereka akan mengikuti dengan sendirinya!

Baca Juga: Panduan Menulis Artikel Resep Terbaru di IDN Times Community

Verified Writer

Moch Abdul Aziz

Moch Abdul Aziz, kelahiran 18 September di Bojonegoro, Jawa Timur. Founder Komunitas Ufuk Literasi, dan Owner Galeri Event yang juga aktif sebagai mahasiswa Matematika Semester Empat di Universitas Negeri Semarang. Pemilik akun instagram @catatanbungsu ini telah menulis lebih dari 20 antologi dan 4 karya solo yang sedang dalam proses penerbitan. Karya lainnya bisa dicek di wattpad, Channel Youtube, dan TikTok dengan username yang sama yaitu : @catatanbungsu

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya