TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

10 Sensasi Istimewa Bagimu yang Punya Banyak Teman dari Berbagai Agama

Indahnya hidup damai dalam keberagaman

www.kbr.id

Indonesia merupakan salah satu negara yang penduduknya paling plural di dunia. Dengan ribuan suku dan berbagai agama serta kepercayaan berbeda, Indonesia sering mengundang kekaguman bangsa-bangsa lain. Hidup rukun berdampingan meski memiliki banyak perbedaan merupakan sebuah keindahan yang tak terbeli.

Sayangnya beberapa tahun belakangan isu-isu intoleransi mulai berhembus, tentu perih hati kita mendengar berita anak yang dirundung atau dijauhi karena berbeda agama dengan teman sekelasnya. Ada juga kelompok yang berpedapat bahwa tidak sebaiknya menjalin silaturahmi dengan orang yang berbeda keyakinan karena bisa melunturkan iman. Padahal kenyataannya tidak seperti itu. Kamu yang biasa bergaul dengan berbagai golongan dan kepercayaan pasti akrab dengan 10 sensasi istimewa ini.

1. Ketika hari raya keagamaan kamu tak pernah absen mengucapkan selamat ke teman yang merayakan dan begitu pula sebaliknya.

www.tribunnews.com

Meski hanya sebatas lewat pesan singkat atau kartu, kamu terbiasa mengirimkan ucapan selamat kepada teman-teman yang sedang merayakan hari raya mereka. Begitu pula sebaliknya, ketika giliranmu merayakan, ucapan selamat tak henti-hentinya membanjiri. Walau sederhana ucapan seperti ini terasa sangat bermakna, datang dari teman yang sebenarnya bisa masa bodoh saja namun memilih untuk menghargaimu.

Jika hubunganmu dengan teman beda agama cukup akrab, berkunjung dan saling silaturahmi bukanlah hal yang asing lagi. Berbagi kebahagiaan di hari raya memang terasa sangat istimewa.

2. Tak hanya mengucapkan, terkadang kamu atau teman-temanmu saling bantu ketika salah satu dari kalian menggelar acara keagamaan.

www.tribunnews.com

Saat ada hari raya atau acara keagamaan sering kali kita kekurangan tenaga karena tak mudah membagi konsentrasi antara beribadah dan mengurus aneka keperluan acara.

Untungnya karena kerukunan antar umat beragama, teman-teman atau tetangga yang tidak ikut melaksanakan ritual keagamaan bisa saling membantu melengkapi. Entah itu dengan menjaga keamanan saat acara, membantu mengatur dan membersihkan tempat ibadah, dan lain sebagainya. Akhirnya pihak yang menjalankan ibadah bisa khusyuk, sungguh damai.

3. Dari kawan-kawanmu yang berbeda kamu mendapat wawasan soal agama lain, begitu pula sebaliknya.

www.twitter.com/missamani_

Mengapa setiap hari kamu harus sembahyang lima kali? Cerita dong agar aku tahu dan tidak mengganggu ibadahmu...

Bukannya memaksakan pemahaman atau kepercayaan, tetapi kamu dan teman-teman biasanya sering tukar pikiran dan wawasan mengenai agama masing-masing. Dengan begitu kamu jadi tahu ritual atau kisah-kisah dari agama teman dan begitu pula sebaliknya.

Akhirnya kalian bisa jadi lebih menghormati satu sama lain. Kamu jadi tahu kapan tidak boleh mengusik teman saat sembahyang dan dia jadi tahu apa-apa saja yang dosa bagimu untuk dilakukan. Kalian jadi saling menjaga perasaan dan melindungi dari perbuatan dosa.

4. Sesekali ada orang seagama yang mengkritik atau mempertanyakan pertimbanganmu berteman beda agama.

www.instagram.com/hanungbramantyo

"Kamu kok mau temenan sama dia? Dia 'kan gak seagama sama kita..."

Tidak bisa dipungkiri kita tidak hidup sendiri di dunia ini. Ada banyak sekali manusia dengan pemahaman yang berbeda dengan kita. Contohnya orang seagama yang berpandangan buruk tentang toleransi.

Kamu sesekali mungkin pernah mengalaminya, mulai dari kritik sampai diajak menggunjingkan agama yang berbeda. Yang bisa dilakukan ya senyumin saja, dan ingat tak ada satu pun agama yang mengajarkan kebencian atau perpecahan di dunia ini.

Baca Juga: [OPINI] Kepada Rakyat Indonesia yang Terhormat, Toleransi Itu Ada Batasnya

5. Kamu pun sering terpukul ketika melihat sikap ekstrim atau arogansi dari salah satu agama terhadap yang lainnya.

www.kemendagri.go.id

Alih-alih merasa bangga atau mendukung sikap yang ekstrim dari agamamu sendiri, kamu malah terpukul. Ada rasa malu dan sedih yang membuncah ketika melihat terjadinya pertikaian yang mengatasnamakan agama.

Rasa khawatir akan runtuhnya perdamaian akibat arogansi sejumlah pihak kerap menghantui dirimu. Tak jarang kamu harus menjelaskan kepada teman-temanmu bahwa sikap ekstrim tidak mencerminkan agamamu yang cinta damai.

6. Secara tidak langsung kamu jadi pribadi yang lebih toleran tanpa dipaksakan. Hati dan pikiran lebih damai dan terbuka.

www.damailahindonesiaku.com

Hidup berdampingan dengan berbagai agama dan golongan membentukmu jadi orang yang toleran, berkepala dingin, tidak mudah dihasut dan terbakar provokasi. Ketika ada selentingan tak menyenangkan kamu masih bisa mengonfirmasi lewat teman-temanmu.

Kamu juga bisa saling menjaga satu sama lain. Hal yang ideal untuk menjaga persatuan di tengah banyaknya usaha memecah belah dengan adu domba.

7. Teman-temanmu yang beda agama juga semakin menghormati dan segan untuk berpikiran negatif tentang agamamu.

www.twitter.com/slbooks2012

Dengan menunjukkan sikap yang damai dan toleran, secara tidak langsung juga memengaruhi sikap teman-temanmu yang beda agama. Bisa saja yang tadinya tak suka dengan agamamu menjadi berubah pandangannya melihat sikapmu yang damai. Sebuah bukti bahwa kepercayaanmu tidak buruk seperti yang dia pikirkan selama ini.

8. Punya teman beda agama tidak lantas membuat imanmu gugur, malah tak jarang keimananmu semakin tertempa dan taat.

www.kaskus.co.id

Keyakinan itu ada dalam diri masing-masing orang, sifatnya prinsipal dan hubungannya antara manusia dengan Tuhan. Menjalin persahabatan dengan orang beda agama tidak semata-mata memutus kesakralan imanmu terhadap Tuhan. Malah dari situ kamu jadi mendapatkan wawasan bahwa tak ada agama yang mengajarkan keburukan atau kejahatan.

9. Jaringanmu juga lebih luas, pertemananmu tidak terbatasi perbedaan keyakinan.

www.mystudyworld.com

Dengan tidak mengekslusifkan pergaulanmu hanya dengan yang seagama, kamu telah membuka pintu menuju koneksi tak terbatas. Jaringan luas dengan banyak orang tentu menguntungkan bagimu.

Baca Juga: [OPINI] Seharusnya Indonesia Itu Seperti Ini, Penuh dengan Toleransi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya