TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Kesalahan yang Sering Dilakukan oleh Orang Berjiwa Kompetitif

Semua jadi dianggap saingan oleh orang kompetitif

ilustrasi seseorang berjiwa kompetitif (pexels.com/Werner Pfennig)

Dalam dunia yang penuh dengan persaingan ini, punya sifat dan jiwa kompetitif memang bisa jadi kelebihan yang berharga. Berbagai tantangan hidup jadi bisa dilalui dengan lebih mudah tanpa perasaan terbebani yang berarti. Apalagi jika pada dasarnya kamu memang suka tantangan.

Sayangnya, seperti banyak hal lain dalam hidup ini, berlebihan bahkan dalam sesuatu yang baik sekalipun, bisa menjadi buruk. Orang yang sangat kompetitif biasanya tanpa sadar jatuh ke dalam beberapa perangkap yang bisa menghambat pertumbuhan diri dan hubungan. Agar hal itu gak terjadi kepadamu, simak nih, enam kesalahan umum yang sering dilakukan oleh orang berjiwa kompetitif.

1. Enggan bekerja sama dengan orang lain

ilustrasi seseorang enggan bekerjasama (pexels.com/Alena Darmel)

Ketika seseorang terlalu fokus pada kemenangan diri sendiri, mereka jadi cenderung mengabaikan keuntungan yang bisa didapat dari kerja sama. Kolaborasi sejatinya bisa menghasilkan ide-ide inovatif, solusi yang lebih baik, dan hubungan yang kuat. Dengan bekerja sama, kamu juga tengah melatih dirimu untuk lebih memahami orang lain.

Sungguh disayangkan, orang berjiwa kompetitif yang gak mampu bekerja dalam tim mungkin jadi melewatkan peluang baik yang bisa didapat melalui kerja sama. Menyendiri dan melakukan segalanya sendirian bisa bikin kamu capek, lho.

2. Mengukur segala hal berdasarkan kemenangan semata

ilustrasi seseorang yang menang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Orang yang sangat kompetitif sering kali mengukur nilai dirinya hanya berdasarkan kemenangan atau kekalahan dalam kompetisi. Bahkan begitu pula caranya melihat dunia ini secara keseluruhan. Segala hal dianggap sebagai persaingan menang atau kalah.

Hati-hati, ini bisa mengakibatkan perasaan gak puas ketika kamu mengalami kekalahan, bahkan jika kamu telah melakukan yang terbaik. Penting banget untuk belajar mengakui usaha dan proses, bahkan tanpa harus mengalami kemenangan secara langsung.

Baca Juga: 5 Tanda Jiwa Kompetitif Malah Membuatmu Kesulitan, Takut Jatuh Cinta!

3. Menjadi terlalu keras ke diri sendiri

ilustrasi seseorang khawatir (pexels.com/MART PRODUCTION)

Keinginan untuk selalu menjadi yang terbaik bisa membuat orang yang kompetitif menjadi terlalu keras ke diri sendiri. Kamu jadi mati-matian mendapatkan kemenangan dalam segala hal. Kemudian juga gampang down ketika merasa kalah.

Jika terus begini, kamu mungkin akan mengalami tekanan tinggi dan kecemasan berlebihan untuk berhasil. Ini bisa berdampak buruk pada keseimbangan mental dan fisik, lho.

4. Minim empati

ilustrasi orang diremehkan (pexels.com/cottonbro studio)

Ketika fokus utama adalah mengalahkan orang lain, mudah banget untuk mengabaikan empati terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain. Gak ada lagi rasa kasihan atau keinginan untuk melihat segalanya dari sudut pandang yang berbeda. Kamu hanya berorientasi pada kemenangan dirimu aja.

Kehilangan kemampuan untuk memahami dan menghargai perspektif orang lain, bisa berdampak pada rusaknya hubungan dengan orang lain. Selain itu, imej mu pun bisa jadi buruk.

5. Gak mau menerima kritik

ilustrasi seseorang egois (pexels.com/Liza Summer)

Seseorang yang memiliki sifat kompetitif berlebihan sering kali sulit menerima kritik atau saran dari orang lain. Kamu mungkin melihat kritik sebagai ancaman terhadap status atau kemampuan diri.

Padahal, kritik yang membangun justru bisa membantu untuk terus tumbuh dan perbaikan diri. Ditambah lagi, kamu juga akan bisa menjadi dirimu yang lebih baik.

Baca Juga: 5 Plus Minus Berada di Lingkungan Kompetitif, Kuatkan Mental!

Verified Writer

Desy Damayanti

Black is the new pink ❣️ ig: desy_damay

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya