TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Hal yang Membatalkan Mandi Wajib, Harus Sesuai Urutan

Mandi wajib ada tata tertibnya yang harus dipatuhi

ilustrasi mandi (pexels.com/Karolina Grabowska)

Mandi wajib merupakan salah satu amalan yang penting bagi umat muslim. Tidak seperti mandi biasa yang dilakukan sehari-hari, mandi wajib dilakukan untuk membersihkan dan menyucikan tubuh dari hadas besar, seperti keluar darah haid dan nifas, sehabis melakukan hubungan suami istri, atau keluarnya air mani baik disengaja maupun tidak.

Mandi wajib harus dilakukan dengan benar dan sesuai aturan karena dapat menentukan sah atau tidaknya ibadah seorang umat muslim. Berikut ini delapan hal yang perlu diperhatikan karena dapat membatalkan mandi wajib. Mari simak selengkapnya!

1. Tidak mematuhi urutan mandi wajib

ilustrasi shower. (pexels.com/Pixabay)

Urutan mandi wajib harus dipatuhi dengan benar agar dianggap sah. Berikut ini urutan pelaksanaan mandi wajib:

  1. Membaca kalimat basmalah dan niat mandi wajib sembari mulai mengguyurkan air ke anggota tubuh. Bacaan niat mandi wajib adalah: "Nawaitu ghusla lifrafil hadatsil akbari fardhan lillahi ta'aala." (Artinya: Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena Allah SWT).
  2. Membasuh kedua tangan sebanyak tiga kali
  3. Membasuh kemaluan hingga bersih
  4. Berwudu
  5. Mengguyurkan air ke kepala sebanyak tiga kali dengan tiga kali mengambil air
  6. Mengguyurkan air ke seluruh tubuh dimulai dari bagian kanan terlebih dahulu, kemudian diikuti bagian kiri
  7. Menggosok bagian tubuh yang agak sulit dijangkau seperti pusar, ketiak, dan lipatan tubuh lainnya
  8. Membasuh kaki

2. Tidak memenuhi rukun mandi wajib

Ilustrasi mandi. (Pexels.com/Karolina Grabowska)

Selain urutan pelaksanaan, ada tiga rukun mandi wajib yang harus dipenuhi agar pelaksanaannya dianggap sah, yaitu:

  1. Niat diucapkan dalam hati, tidak perlu dilafalkan dengan bersuara
  2. Seluruh bagian tubuh harus bersih dari najis dan kotoran
  3. Memastikan seluruh bagian tubuh basah terguyur air, baik yang bisa terlihat dengan jelas maupun yang sulit dijangkau (lipatan).

3. Tidak menggunakan air yang bersih

Ilustrasi air kran. (Pexels.com/Steve Johnson)

Mandi wajib harus menggunakan air yang bersih agar tujuan utama untuk menyucikan diri dapat tercapai. Jika tidak memungkinkan untuk menemukan air bersih, bisa menggunakan air yang dianggap paling layak di wilayah tersebut.

Mandi wajib bisa dilakukan tanpa menggunakan air, apabila kondisinya sangat mendesak dan tidak ditemukan adanya sumber air. Kondisi ini bisa menyebabkan berlakunya hukum sah bertayamum.

Baca Juga: Doa Mandi Wajib Setelah Nifas, Lengkap dengan Urutannya

4. Ada bagian tubuh yang tidak terguyur air

Ilustrasi mandi. (Pexels.com/Pavel Danilyuk)

Salah satu syarat sah mandi wajib adalah seluruh bagian tubuh basah terguyur air. Jika ada bagian tubuh yang tidak terkena air, maka mandi wajib dianggap batal atau tidak sah.

Maka dari itu, pastikan air mandi benar-benar mengenai sekujur tubuh. Perhatikan bagian lipatan-lipatan yang sulit dijangkau terguyur dan digosok dengan baik.

5. Rambut dalam keadaan tidak terurai

Ilustrasi wanita. (Pexels.com/Edgar Martinez)

Seluruh bagian kepala juga harus basah terguyur air, termasuk setiap helai rambut. Pastikan rambut dalam kondisi terurai saat melakukan mandi wajib.

Aturan ini berlaku bagi laki-laki maupun perempuan agar melepaskan ikatan rambut atau aksesori kepala lainnya sebelum melakukan mandi wajib. Dalam kondisi terurai, tiap helai rambut akan lebih mudah dibasuh.

6. Menggunakan bahan yang tidak bisa ditembus air di permukaan tubuh

Ilustrasi tangan bertato. (Pexels.com/Adrian Boustead)

Hal lain yang bisa membatalkan mandi wajib adalah penggunaan perawatan tubuh yang tidak dapat ditembus air. Beberapa perawatan tubuh yang dimaksud adalah tato, sulam alis, cat rambut, hingga cat kuku.

Jika bahan yang digunakan dalam perawatan tidak dapat ditembus air, maka dapat menghalangi sahnya mandi wajib karena air tidak langsung mengenai bagian tubuh. Apabila ingin tetap menggunakan perawatan tubuh tertentu, pilihlah bahan yang bersifat dapat ditembus air agar gak membatalkan mandi wajib.

7. Masih terdapat kotoran di bagian kuku

Ilustrasi tangan. (Pexels.com/Bennie Lukas Bester)

Kuku jari merupakan bagian tubuh yang terlihat jelas, namun sulit dijangkau secara keseluruhan. Saat mandi wajib, pastikan seluruh bagian kuku terbasuh dengan baik dan bersih dari kotoran.

Perhatikan bagian kuku yang melekat pada jari. Kotoran-kotoran kecil biasanya terjebak di celah kecil antara kuku dengan kulit jari.

Baca Juga: Niat dan Tata Cara Puasa Dzulhijjah, Puasa Sunah yang Istimewa

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya