TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Indonesia Belum Merdeka, Jika Generasi Muda Masih Lakukan 6 Hal Ini

Yuk, ubah kebiasaan buruk ini

Unsplash/Jakob Owens

Di tahun 2018 ini, Negara Kesatuan Republik Indonesia genap berusia 73 tahun. Berkat jasa para pahlawan, Indonesia diakui kemerdekaannya dan masih terus berjuang menjaga semangat patriotisme hingga kini.

Dulu, anak muda yang mendominasi pergerakan lawan penjajah. Sebagai generasi muda masa kini, kamu sudah melakukan pergerakan apa saja nih? Sebab Indonesia belum bisa dikatakan merdeka, jika pemudanya masih betah lakukan 6 kebiasaan ini.

1. Malas belajar, kurang menggali potensi diri

Unsplash/Sam Solomon

Rasa malas adalah musuh terbesar setiap orang, apalagi dalam belajar. Banyak generasi muda sudah merasa cukup dengan menempuh pendidikan di sekolah formal. Asal mengerjakan tugas, ikut ujian dan dapat nilai.

Padahal belajar itu gak cuma soal mencari ijazah. Hidup bermasyarakat ini adalah sekolah yang sebenarnya, tempat di mana kamu bisa menggali potensi diri sebebas-bebasnya. Merdekakan pola pikirmu, gali pengetahuan sebanyak yang kamu bisa.

2. Semangat berkarya rendah, apalagi jika gak langsung terasa hasilnya

Unsplash/averie woodard

Mumpung masih berusia muda, maksimalkan dirimu dalam berkarya. Jangan mencemaskan apresiasi, konsistensimu pasti membuahkan hasil suatu saat. BJ Habibie misalnya, butuh waktu bertahun-tahun untuk menarik perhatian masyarakat Indonesia atas karyanya di bidang dirgantara.

Atau Gita Savitri, influencer muda yang kini dikenal berkat konten-konten positifnya. Gita awalnya haya seorang mahasiswa biasa. Niat kuatnya untuk terus berbagi informasi positif di dunia pendidikan kini membesarkan namanya.

Tapi kamu gak perlu jadi seperti BJ Habibie atau Gita Savitri. Cukup jadi versi terbaik dari dirimu sendiri. Kenali potensi yang ada dalam diri, lalu iringi dengan usaha maksimal.

Baca Juga: Ini 5 Negara Asia yang Juga Rayakan Hari Kemerdekaan di Bulan Agustus

3. Mudah dipengaruhi orang lain

Businessinsider.com

Kamu belum merdeka dalam bertindak, jika masih mudah terkena pengaruh orang lain. Bedakan dengan terinspirasi, ketika melihat prestasi seseorang lalu membuat semangatmu terpacu.

Lebih selektif lagi dalam menentukan sikap. Jangan takut berbeda, selama yang kamu lakukan itu berdampak positif bagi lingkungan sekitar. Gak selamanya ikut-ikutan tren itu hasilnya keren.

4. Menutup mata dari lingkungan sekitar, kecuali ada untungnya buat diri sendiri

ANTARA FOTO/Rahmad

Kini rasa peduli makin mahal harganya. Orang-orang makin acuh tak acuh pada lingkungan sekitar, kecuali menyangkut kepentingan pribadinya. Kamu sebagai generasi muda jangan ikut bersikap seperti ini ya.

Tunjukkan kepedulianmu sekecil apa pun itu. Lebih peka lagi dengan fenomena yang terjadi di sekitar. Katanya anak muda itu agen perubahan kan?

Sesederhana melihat bungkus makanan di pinggir jalan, meski itu bukan hasil perbuatanmu gak ada salahnya kan memungut lalu membawanya ke tempat sampah? Cuma butuh waktu gak sampai semenit, kamu sudah berhasil menunjukkan rasa peduli.

5. Menyuburkan bibit kebencian di sosial media

Unsplash/Daria Nepriakhina

Di zaman sekarang ini susah rasanya melepaskan diri dari sosial media. Selalu ada keinginan untuk mendapat informasi baru dari sana. Adanya sosial media ditujukan sebagai ruang bebas berekspresi. Tapi ingat, kebebasannya harus bertanggung jawab.

Sayangnya, sosial media kini jadi lahan subur untuk menumbuhkan kebencian dan hal negatif. Nyaris setiap detik selalu terjadi pertengkaran antar pengguna di kolom komentar. Kamu termasuk gak nih?

Harus ada kemerdekaan juga dalam menggunakan sosial media, agar fungsi positifnya bisa dimaksimalkan. Coba deh renungkan, jika di dunia nyata saja sudah banyak perpecahan, buat apa sih menambah musuh di dunia maya?

Baca Juga: Siap-siap Borong, Produk Ini Beri Diskon hingga 73% Saat Kemerdekaan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya