Angkie Yudistia: Dunia Mendengarnya Meski Dia Tak Mampu Mendengar
#ParaPerempuanHebat Kekurangannya tak lantas membuatnya tak berdaya.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Keterbatasan sering dijadikan alasan orang-orang untuk menyerah dan melemah. Apalagi keterbatasan yang dimiliki sejak lahir yang menjadikan mereka harus tumbuh dewasa sebegai orang-orang berkebutuhan khusus. Dunia terasa seperti tidak pernah berpihak pada mereka.
Rasanya ingin marah dan kecewa pada Tuhan, kenapa mesti diberikan kondisi yang sedemikian rupa. Tapi apakah itu menyelesaikan masalah? Tentu saja tidak. Maka berjuang dan terus mengukir prestasi adalah pilihan yang tepat bagi Angkie Yudistia, seorang perempuan penyandang tuna rungu yang menorehkan banyak prestasi.
Sarjana Ilmu Periklanan dengan IPK 3,5
Angkie remaja sempat diperingatkan oleh dokter yang menanganinya untuk tidak usah melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi karena akan semakin sulit untuk mengikuti pelajaran. Tapi Angkie tidak begitu saja menuruti apa kata dokter. Dengan dukungan penuh keluarga, Angkie makin mantap mendaftarkan diri ke London School of Public Relations. Perjuangan Angkie berkuliah membuahkan gelar sarjana dari jurusan ilmu periklanan dengan IPK 3,5.
Dikutip dari penuturannya pada metrotvnews.com, Angkie divonis mengalami gangguan pendengaran sejak umur 10 tahun. Kemampuan mendengarnya terus menurun hingga nyaris tuna rungu total setelah demam hebat dan malaria yang menimpanya. Kini Angkie menjalani perawatan rutin untuk sedikit membantu memulihkan pendengarannya meski tidak bisa kembali seperti pendengaran orang normal lainnya. Di salah satu foto yang diunggah di akun instagram pribadinya @angkie.yudistia, Angkie terlihat memakai alat serupa earphone yang ternyata adalah alat bantu terapinya.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.