TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Contoh Teks Ceramah Salat Tarawih, Ringan namun Bermakna

Bisa bikin ibadah lebih khusyuk

potret Hari Raya umat Islam (pexels.com/Chattrapal (Shitij) Singh)

Pada bulan Ramadan, terdapat ibadah khusus yang dijalankan umat Muslim, yakni puasa dan salat tarawih. Salat tarawih biasanya diisi dengan ceramah singkat yang mengingatkan manusia untuk berbuat kebaikan dan meningkatkan ibadahnya. 

Ceramah saat momen salat tarawih dapat mengambil topik yang beraneka rupa. Berikut ini, IDN Times telah memberi rangkuman beberapa ceramah dengan topik yang simple namun perlu menjadi pengingat bagi umat Muslim. 

1. Nasihat agar manusia tak terlena dengan kenikmatan dunia

ilustrasi ceramah (Pexels.com/Irwan Zahuri)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya kita dapat berkumpul bersama-sama pada kesempatan ini. Salawat dan salam juga kita curahkan kepada panutan kita Nabi Muhammad SAW.

Pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan kultum singkat tentang tujuan hidup manusia. Tak jarang manusia terlena dengan kenikmatan serta kebahgiaan sesaat selama hidup di dunia. Bahkan mengabaikan larangan Allah hingga berpaling dari perintahnya. Nikmat dunia tak jarang membuat manusia lalai, padahal telah diberikan kenikmatan yang melimpah.

Allah SWT menciptakan dunia dan isinya, bukanlah tanpa sebab dan tujuan. Allah menciptakan manusia untuk memakmurkan kehidupan dunia, demi kemaslahatan-kemaslahatan yang ada dalam kehidupan dunia. Namun, Allah SWT mengingatkan dalam Al-Qur'an tentang hakikat dunia, bahwa kehidupan di dunia hanyalah sebuah kesenangan yang menipu.

Dunia yang terlihat begitu mengasyikkan dan penuh dengan kenikmatan, memang menggoda manusia. Mampu membuat manusia abai, lalai, dan lupa akan tujuannya berada di muka bumi, yakni berbuat kebaikan. Bahkan, Al-Qur'an dan hadis tidak pernah memuji dunia, tak pernah sekalipun dalam Al-Qur'an, Allah menganggung-agungkan dunia yang hanya sementara ini.

Rasulullah SAW pun juga tak pernah memuji dunia yang fana ini. Allah berfirman dalam Al-Qur'an sebagai bentuk perumpamaan tentang kehidupan dunia dalam surah Al Hadid ayat 20, yang artinya, “Ketahuilah, kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau, demikian pula perhiasan, berbangga-bangga dengan banyaknya harta, berlomba-lomba memperbanyak anak dan keturunan, perumpamaannya seperti air hujan yang turun lalu kemudian tanaman-tanaman itu membuat kagum para petani, tapi kemudian tak lama tanaman itu menjadi kuning,lalu kemudian tanaman itu menjadi hancur." 

Seorang mukmim hendaknya menyadari bahwa dunia yang fana dan sementara ini hanyalah tempat beristirahat, bukan tempat yang kekal dan abadi. Sebab itu, tak sepantasnya seorang mukmim mengejar kehidupan dunia hingga menggadaikan akhirat. Untuk apa mengejar sesuatu yang fana, kemudian ia merusak akhiratnya yang akan terus-menerus? Orang-orang yang mengejar dan merasa tentram di dunia merupakan orang-orang yang merugi.

Sekian kultum mengenai tujuan hidup manusia yang saya sampaikan pada hari ini. Semoga dapat bermanfaat dan bisa dipetik pelajaran bagi kita semua. 

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

2. Ceramah singkat sebagai pengingat agar manusia tak mengabaikan salat demi media sosial

potret Oki Setiana Dewi ngisi ceramah di Jepang (instagram/okisetianadewi)

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Mari kita awali ceramah pada hari ini dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT. Tidak lupa juga memberikan salawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya dan seluruh pengikutnya. Pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan ceramah singkat tentang media sosial yang sering digunakan oleh anak muda saat ini.

Media sosial sangat berguna bagi kita untuk berkomunikasi, mendapatkan informasi dan inspirasi, bahkan saling terhubung dengan rekan-rekan yang jauh. Apabila bisa memanfaatkan sosial media dengan baik, maka banyak manfaat yang bisa didapatkan. 

Sayangnya, media sosial juga punya kekurangan untuk kehidupan sehari-hari. Misalnya, jika sudah asyik bermedia sosial, tak jarang kita lupa waktu, bahkan melalaikan ibadah wajib seperti salat. Azan berkumandang tak dihiraukan, waktu salat tak dipedulikan, bahkan saking asiknya bermedia sosial, sampai bangun kesiangan lalu terlewat salat subuh. 

Sudah lalai dalam salat, waktu mengerjakan salat terburu-buru sebab mendengar suara dari handphone. Karena sudah tidak fokus, tidak khusyuk dalam salatnya, maka setelah salat buru-buru mencari handphone sehingga lupa tak berzikir atau berdoa terlebih dahulu. Padahal, Allah memerintahkan umatnya untuk menunaikan salat dengan baik, sebagaimana dalam firmannya di surah Al Baqarah ayat 238, yang artinya, "Peliharalah semua salat (fardu) dan salat Wustha. Berdirilah karena Allah (dalam salat) dengan khusyuk."

Oleh karena itu, marilah bersikap bijak menggunakan media sosial. Ambil yang positif dan abaikan hal-hal negatif. Jangan terbawa arus ikut ribut atau ikut tren yang tidak berfaedah. Selain itu, gunakan media sosial secukupnya, jangan berlebihan atau sampai lupa waktu.

Sekian ceramah ini saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Mohon maaf apabila ada kekurangan atau kesalahan dalam menyampaikan materi ceramah ini.

Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya