TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perbedaan Siksa Kubur dan Siksa Neraka menurut Pandangan Islam 

Ada siksa kubur dan nikmat kubur

Siksa Neraka (dok. Dee Company / Siksa Neraka)

Orang Islam mengimani hari akhir atau kiamat sebagaimana tercantum dalam rukun iman kelima. Setelah orang yang hidup dicabut nyawanya, ia akan memasuki alam kubur dan mendapatkan ganjaran atas perbuatannya selama di dunia, kemudian akan ditentukan masuk surga atau neraka selepas hari akhir. 

Terdapat istilah siksa kubur dan siksa neraka yang dipercaya sebagai bentuk balasan atas apa yang dilakukan manusia selama di dunia. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut dari siksa kubur dan siksa neraka.

1. Perjalanan ruh sebelum memasuki alam kubur

adegan dalam film Siksa Kubur (dok. Come and See Pictures/Siksa Kubur)

Alam kubur atau barkzah menjadi fase berikutnya setelah alam dunia. Rasulullah menyebutkan nikmat dan siksa kubur sebagai bentuk ganjaran dari Allah berdasarkan kebaikan dan kejahatan seseorang selama hidup. 

Mengutip NU Online, orang yang beriman akan meninggalkan dunia dijemput oleh rombongan malaikat langit dengan wajah terbaik. Wajah malaikat yang mencabut nyawanya tampak indah dan berseri, tubuh orang yang meninggal pun wangi. 

Berbeda dari orang yang beriman, orang kafir akan dicabut ruhnya secara paksa. Malaikat maut akan memukuli nyawa orang yang tersebut agar keluar ruhnya dari tubuh, sebagaimana disebutkan dalam surah Al-Anfaal:

“Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir, seraya memukul muka dan belakang mereka (dan berkata):  ‘Rasakan olehmu siksa neraka yang membakar,’ (Tentulah kamu akan merasa ngeri). Demikian itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-Nya.” (QS. Al-Anfaal: 50-51)

Baca Juga: 9 Adu Gaya Faradina Mufti vs. Runny Rudiyanti, Perawat di Siksa Kubur

2. Siksa kubur

Film Siksa Kubur. (twitter.com/keramagz)

Orang yang telah dicabut nyawanya akan mendapatkan nikmat kubur atau siksa kubur, berdasarkan perbuatannya di dunia. Orang yang beriman, sambil menunggu habis umur dunia, akan merasakan kenikmatan di alam kubur, sementara orang yang tidak beriman akan mengalami kesengsaraan. 

Dalam NU Online disebutkan, orang Islam wajib meyakini kehadiran dua malaikat di alam kubur yang akan menanyai tuhan, rasul dan agamanya. Orang beriman yang mampu menjawabnya akan diperluas kuburnya dan ada lorong yang menghubungkan ke surga. Dari sana akan berdatangan banyak kenikmatan hingga hari kebangkitan. 

Di alam kubur, semua orang akan diberi pertanyaan. Orang yang beriman akan menjawab dengan teguh. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dijawab oleh amal baiknya dan pertolongan dari Allah, sebagaimana firman dalam surah Ibrahim: 

“Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. Allah menyesatkan orang-orang yang zalim, dan Allah berbuat apa yang Dia kehendaki,” (Q.S. Ibrahim: 27).

Sebaliknya, orang yang tak dapat menjawab pertanyaan tersebut maka akan disiksa dengan beraneka rupa siksaan oleh kedua penjaga kubur. Lorong yang terhubung ke neraka terbuka, memancarkan panas dan radiasi hingga kiamat kelak. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya