Perbedaan Siksa Kubur dan Siksa Neraka menurut Pandangan Islam
Ada siksa kubur dan nikmat kubur
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Orang Islam mengimani hari akhir atau kiamat sebagaimana tercantum dalam rukun iman kelima. Setelah orang yang hidup dicabut nyawanya, ia akan memasuki alam kubur dan mendapatkan ganjaran atas perbuatannya selama di dunia, kemudian akan ditentukan masuk surga atau neraka selepas hari akhir.
Terdapat istilah siksa kubur dan siksa neraka yang dipercaya sebagai bentuk balasan atas apa yang dilakukan manusia selama di dunia. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut dari siksa kubur dan siksa neraka.
1. Perjalanan ruh sebelum memasuki alam kubur
Alam kubur atau barkzah menjadi fase berikutnya setelah alam dunia. Rasulullah menyebutkan nikmat dan siksa kubur sebagai bentuk ganjaran dari Allah berdasarkan kebaikan dan kejahatan seseorang selama hidup.
Mengutip NU Online, orang yang beriman akan meninggalkan dunia dijemput oleh rombongan malaikat langit dengan wajah terbaik. Wajah malaikat yang mencabut nyawanya tampak indah dan berseri, tubuh orang yang meninggal pun wangi.
Berbeda dari orang yang beriman, orang kafir akan dicabut ruhnya secara paksa. Malaikat maut akan memukuli nyawa orang yang tersebut agar keluar ruhnya dari tubuh, sebagaimana disebutkan dalam surah Al-Anfaal:
“Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir, seraya memukul muka dan belakang mereka (dan berkata): ‘Rasakan olehmu siksa neraka yang membakar,’ (Tentulah kamu akan merasa ngeri). Demikian itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-Nya.” (QS. Al-Anfaal: 50-51)
Baca Juga: 9 Adu Gaya Faradina Mufti vs. Runny Rudiyanti, Perawat di Siksa Kubur